IJL.Com- Mengawal garda terakhir Stoni Indonesia U-9 jadi kebanggaan tersendiri untuk Muhammad Pasha Harleyano. Ingin meniru Ardi Idrus.

Stoni tampil tokcer pada laga pekan kedua Indonesia Junior League (IJL) U-9, Minggu (27/9). Tim asal Bantargebang, Kota Bekasi tersebut sukses merogoh poin penuh usai menumbangkan Putra Agung (2-0) dan Putra Jaya (1-0).

Tidak hanya lini tengah dan depan yang layak mendapat sorot kilau lampu kamera. Di garda terakhir alias pos lini belakang muncul pemain dengan karakter extraordinary yakni Muhammad Pasha Harleyano.

Gaya rambut nyentrik jadi tanda Pasha memang sudah siap tebar pesona. Ya, sudah "menyilaukan" mata.

"Iya ini rambut dicat karena sedang sekolah online, gaya sedikit," ujar Pasha seraya tersenyum malu.



Faktanya, Pasha memang bukan modal "gaya doang". Tidak berlebihan jika menyebut kapasitasnya sebagai jenderal lini belakang Stoni.

Militan nan spartan, Pasha termasuk bek yang punya dua identitas tersebut saat menghantui pergerakan penyerang lawan. Banyak sapuan bersih ia lepaskan. Kedisplinan soal transisi permainan pun terbilang tahan uji.

Pasha sendiri mengaku sedang menikmati perannya sebagai prajurit benteng terakhir Stoni. Alasannya? Pelan-pelan ia menyebut nama bek Persib Bandung, Adri Idrus.

"Suka jadi bek karena saya mengidolakan Adri Idrus. Dia bek yang kuat, tangguh dan tidak takut dengan penyerang lawan," tegas Pasha.

"Iya saya ingin kuat seperti Ardi Idrus," sambung Pasha lagi.



Pekan pertama lalu, Pasha memang sudah terlebih dahulu membetot perhatian dengan kualitasnya sebagai bek handal. Pantas saja ia masuk dalam daftar pemain terbaik meski baru sebatas di gerbong cadangan.

"Senang juga masuk daftar pemain terbaik IJL. Semoga nanti bisa jadi inti," tandas Pasha.