M Rizqullah Alifasyah; Bukan Pahlawan Kesiangan


IJL.Com- Aksi heroik dipertontonkan penggawa Salfas Soccer, Muhammad Rizqullah Alifasyah demi satu tiket semifinal Champions IJL U-11. Gol emas berujung tangis berbalut perih.

Heroik. Itu adalah kata yang paling tepat untuk menggambarkan etos kerja anak-anak Salfas Soccer demi menggodol satu tiket semifinal Champions IJL U-11 mewakili Grup A.

Berhadapan dengan ASTAM di partai terakhir, Salfas hampir saja terpeleset. Hanya butuh hasil imbang guna menghindari ancaman kudeta ASIOP, tanpa diduga Salfas sempat tertinggal dengan skor 3-2 beberapa menit jelang wasit meniupkan peluit panjang.

Praktis, Lapangan Nirwana Park bak panggung drama telenovela. Setiap kali skuat ASTAM mencetak gol, maka tidak heran penggawa ASIOP ikut merayakan. Dag-dig-dug begitu bunyi jantung suporter Salfas yang tiada henti membakar gairah anak-anak kebanggaannya.

Meski demikian, sekali lagi, mental bertanding Salfas jadi kunci. Gol "emas" pun lahir dari kaki Muhammad Rizqullah Alifasyah tepat di menit ke-29 guna mengunci hasil imbang. Pecah!

"Takut, deg-degan, mau nangis rasanya setiap ASTAM bikin gol, sementara saya lihat ASIOP juga bikin gol ke gawang Garuda Muda Soccer Academy," ujar Al.

"Ini satu-satunya gol yang saya cetak di babak fase champions 16 Besar, terharu rasanya benar-benar mau nangis saja," ujar Al dengan mata berkaca-kaca.

Tangisan Al juga diiringi luka perih di bagian paha, bekal saksi bisu aksi heroiknya di atas rumput hijau. Meringis merintih, satu tiket semifinal memang butuh perjuangan total.

Dengan langkah agak tertatih-tatih bak pulang dari medan pertempuran, Al pantas diberi label bukan pahlawan kesiangan. No Al, No Party.

"Iya ini tadi sempat jatuh, sakit sekali rasanya, tapi coba saya tahan, sempat berpikir untuk minta diganti tapi saya lihat kami masih tertinggal," ungkap Al.

"Saya persembahkan gol ini untuk semua teman-teman di Salfas, kami bangga sudah berjuang sampai menit akhir," sambung Al.

Di laga semifinal, Salfas akan berjumpa dengan Giras. Menarik untuk dinantikan tentunya drama apa lagi yang akan ditorehkan pahlawan (bukan) kesiangan.

"Tiap musim IJL selalu seru, lawan-lawan yang datang selalu tambah hebat, saya pribadi harus selalu siap kalau tidak ingin ketinggalan," ucap Al.


"Kami ingin lolos ke final, semoga bisa meraih gelar juara lagi seperti IJL U-9 musim 2017 dulu, tapi ya harus kerja keras karena Giras juga tim yang kompak dan kuat," tandas Al.

  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa