Makeza Yurando Membuang Sisa Puing Trauma




IJL.Com- Pelindung kepala yang dikenakan penggawa ASTAM U-13, Makeza Yurando lebih dari sekadar aksesoris semata. Membuang sisa puing trauma, menebus rasa rindu yang berkecamuk dalam dada.

Setelah puasa selama 300 menit, buah kemenangan akhirnya mampu dipetik ASTAM. Dua gol tanpa balas menjadi bukti sahih keperkasaan tim besutan Deni Sasmita tersebut saat bentrok kontra Laskar Pelangi Soccer.

Di awal laga, ASTAM bisa dibilang kurang diunggulkan. Bukan tanpa sebab mengingat Laskar Pelangi Soccer tengah on-fire setelah sebelumnya memetik dua kemenangan beruntun.

Namun sepak bola bukan hitung-hitungan di atas kertas. 'No Joker No Problem' ala ASTAM menggema lagi.

Gol pembuka lahir dari kaki Makeza Yurando. Di menit ke-20, pemilik nomor punggung 91 itu membuat mental tim lawan ambruk seketika.

"Lega akhirnya bisa bawa ASTAM kembali meraih kemenangan. Ini kan juga gol pertama saya di IJL, jadi ya tambah lega lagi," ungkap Makeza.



Dibanding rekan-rekan setimnya, Makeza bisa dibilang memang "telat" mencicipi panasnya atmosfer kompetisi IJL. Seperti diketahui, ia harus lama menepi pasca mengalami kecelakaan fatal.

"Kejadiannya itu pas Agustus lalu. Saya sedang nyebrang mau beli minum tidak jauh dari rumah, tiba-tiba ditabrak motor dan ada benturan keras di kepala," ungkap Makeza.

"Lima bulan saya harus istirahat dan menjalani masa pemulihan. Padahal kan sebelumnya sudah ikut screening pemain apalagi IJL sudah mau kick-off, jadi ya sedihnya tidak karuan. Bawaannya mau nangis terus," sambung Makeza dengan mata agak berkaca-kaca.


Makeza tak memungkiri sempat diliputi rasa trauma. Pada satu sisi, kerinduannya untuk kembali menghirup aroma si kulit bundar tak terbendung lagi.

Tidak heran sepanjang berlaga di atas rumput hijau, pelindung kepala menjadi atribut yang tak bisa ketinggalan. Mirip betul dengan yang dikenakan mantan penjaga gawang Chelsea dan Arsenal, Petr Cech.

"Saya bersyukur sampai hari ini masih diberi umur panjang. Sempat konsultasi juga ke dokter apa sudah boleh main bola lagi, ya akhirnya diizinkan tapi dengan syarat harus pakai pelindung kepala. Ini tidak boleh dilepas selama dua tahun," jelas Makeza.





"Trauma awalnya pasti ada, tapi sekarang pelan-pelan sudah mereda. Ya trauma kan harus dilawan juga. Cara saya melawannya lewat sepak bola karena saya sangat mencintai olahraga ini," pungkas Makeza.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa