IJL.Com- Datang dengan status debutan, Mars Purwakarta pulang dengan wajah semringah usai menggondol gelar juara babak Plate Indonesia Junior League (IJL) U-11. Sudah siap untuk kembali lagi.
Mars Purwakarta berhasil meraih gelar juara babak Plate IJL U-11. Pada laga final yang berlangsung pada Minggu (10/9), kemenangan dramatis dibukukan atas Ocean Stars lewat drama adu penalti.
Sebelumnya di partai semi-final, Mars Purwakarta terlebih dahulu menggilas Revolution Soccer. Skor dicetak dua gol tanpa balas.
Irsyad Yanuar lagi-lagi tampil sebagai sosok inspirator tim. Tidak heran seusai peluit panjang dibunyikan, dirinya diarak bak pahlawan.
"Betul memang, di tim dia saya merupakan pemain yang bisa membawa dan memotivasi rekan-rekannya untuk bermain bagus sehingga pemain tim kami bisa bekerja sama dalam meningkatkan permainan," ujar sang pelatih, Heri Heriyana.
"Selain skill dia juga mempunyai mental yang tinggi untuk bisa menang dalam setiap pertandingan dan bisa mencetak gol selain itu dia mempunyai kecepatan diatas rekan yang lain sehingga saya sangat andalkan di depan," sambung Herkam (sapaan akrab sang pelatih) dengan wajah semringah.
Ya, Mars Purwakarta memang pantas pulang dengan wajah semringah. Selain "menelurkan" Irsyad Yanuar, ada kebanggaan tersendiri tentunya tim debutan langsung bisa meramaikan peta persaingan.
"Saya sebagai pelatih merasa sangat bangga melihat perjuangan anak-anak. Tekad mereka untuk meraih prestasi di liga sekelas dan sebesar IJL ini sangat luar biasa. Di satu sisi, sebagai tim debutan kami juga mendapat pengalaman luar biasa," tutur Herkam.
"Di IJL, kami diajarkan untuk berani bersaing. Anak-anak belajar bagaimana berkompetisi yang benar. Kami juga haturkan terimakasih untuk seluruh panitia operator IJL atas kesempatan yang sudah diberikan," sambung Herkam.
Memang sejak awal musim, Mars Purwakarta seperti punya energi berlebih untuk membuktikan kelasnya di IJL. Meski harus diakui, mereka sempat kehabisan bensin.
Seperti diketahui, Mars Purwakarta sempat mengalami empat kekalahan beruntun. Ada banyak faktor penyebab salah satunya perihal stamina barisan pemain yang harus beradaptasi dengan jauhnya jarak ke arena pertandingan.
Namun dari situlah Herkam dan anak-anak asuhnya belajar. Alhasil, naik podium kehormatan di acara puncak jadi ganjaran setimpal.
"Saya selalu menekankan ke anak-anak kalau sepak bola adalah soal mental dan daya juang serta keinginan yang kuat. Semua harus termotivasi untuk menjadi pilihan utama. Harus ada tekad untuk menuju label kampiun dan menuju podium kehormatan. Ya tentunya itu juga harus dilandasi persiapan matang seperti format latihan supaya anak-anak terbiasa terjun berkompetisi," tegas Herkam.
"Semoga ke depannya, saya dan anak-anak Mars Purwakarta bisa kembali lagi untuk berani berkompetisi di IJL," tandas Herkam.