IJL.Com- Muhammad Rasyid Rafael sampai kehabisan kata-kata saat namanya dipanggil untuk naik podium kehormatan Indonesia Junior League. Menjaga tongkat estafet Saswco Bandung U-11 dari bawah mistar gawang.
Saswco Bandung harus puas mengakhiri kompetisi IJL U-11 musim ini dengan label peringkat keempat terbaik babak Champions. Derasnya arus persaingan di fase akhir tak mampu mereka lalui usai mengakui keunggulan ASSA Pro Soccer di semifinal dan takluk di tangan FIFA Farmel pada laga perebutan tempat ketiga.
Namun Saswco tetap pantas pulang dengan kepala tegak. Meskipun gagal mempertahankan trofi juara, ada gelar individu jatuh ke dalam pelukan sang penjaga gawang, Muhammad Rasyid Rafael.
Ya, Rasyid dianugerahi gelar kiper terbaik IJL U-11 musim ini. Performanya sejak awal musim sampai pekan terakhir terbilang sangat konsisten hingga menjadi simbol kokohnya benteng pertahanan Saswco.
Faktanya saat namanya disebut, Rasyid sempat melongo sejenak. Ia sama sekali tidak menyangka bisa naik sampai podium kehormatan dengan label terbaik dari yang terbaik.
"Bener kaget banget. Saya mengira yang jadi kiper terbaik itu Zaky dari FIFA Farmel," ujar Rasyid.
"Tadi pas dipanggil dikira hanya bercanda. Kaget, deg-degan. Benar-benar kaget," sambung Rasyid tak kuasa berkata-kata.
Itu artinya, Saswco Bandung juga menjaga sebuah tradisi. Seperti diketahui, musim lalu mereka juga membawa pulang gelar kiper terbaik dalam wajah Zian Syafiq Hidayat.
"Oh iya, saya tahu waktu itu Zian dapat kiper terbaik. Ya alhamdulillah, semoga bisa jadi motivasi teman-teman yang lain," ujar Rasyid.
"Insya Allah nanti bisa ikut IJL lagi supaya bisa mempertahankan trofi kiper terbaik," sambung Rasyid yang sangat mengidolakan David De Gea.
Rasa syukur pun tak lupa dipanjatkan Rasyid. Secara khusus, trofi kiper terbaik ingin ia persembahkan untuk sang mama.
"Trofi ini buat mama. Karena dukungan dari mana sangat luar biasa," seru Rasyid.
"Mama seperti malaikat bagi saya," tambah Rasyid seraya tersenyum.