IJL.Com- Agak sedikit bermasalah dalam hal penglihatan mau tidak mau membuat Danendra Fulvian Althaf Maulana harus memakai kacamata saat sedang bertanding. Bukan jadi sebuah halangan, penyerang bernomor punggung 18 itu justru bisa tampil lebih menggila berbalut mental yang kian kokoh.
Cita-citanya untuk menjadi pesepak bola profesional di masa depan membuat dirinya tak ragu untuk menimba ilmu di Serpong City Soccer School. Nama pelatih Ricky Nelson jadi rujukan Vian.
"Gabung di Serpong City sejak November 2015. Latihan bersama The Wolf ada channel untuk jadi pesepak bola profesional. Apalagi ada nama coach Ricky Nelson sebagai founder Serpong City," ujar Vian.
Tekad itu memang dirasa sudah cukup bulat. Berbagai festival, turnamen juga kompetisi setia dijalani Vian bersama Serpong City Soccer School. Proses panjang perlahan terus ia lalui.
Salah satu bagian dari proses tersebut adalah kerelaan Vian memakai kacamata setiap kali sedang berlaga. Bukan untuk kebutuhan style, ada alasan khusus dirinya "tampil beda".
"Pakai kacamata sejak Juli 2016, karena silindris sudah di atas satu jadi kalau ga pakai kacamata penglihatan agak berbayang," tuturnya.
"Kalau pas siang hari apalagi terik panas matahari karena silindris harus pakai kacamata biar ga pusing juga. Tapi kalau sedang hujan, tanpa kacamata juga ga apa-apa," sambung Vian.
Kacamata yang dikenakan Vian bisa jadi suatu saat nanti jadi saksi penyerang berusia 10 tahun itu menggapai sebuah mimpi besar. Ia pun menegaskan agak bermasalah dalam hal penglihatan tidak membuat dirinya menjadi lemah.
"Pernah, bagian hidung luka kena benturan kacamata dengan bola. Tapi ga masalah, saya selalu diajarkan orangtua untuk selalu kuat dan hidup disiplin, ya kalau sakit tinggal diobati," ujar penyerang yang sudah mencetak enam gol bersama Serpong City di IJL Mayapada 2018 sejauh ini.
"Kalau sakit, dilawan saja penyakitnya," tegas pemain yang mengidolakan Riko Simanjuntak dan Neymar Junior itu.
Hal itu memang terbukti di pekan ke-10 IJL Mayapada 2018 akhir pekan kemarin. Gol indah ia ciptakan ke gawang Maesa Cijantung.
Jelas itu bisa jadi bukti, mata Vian sudah tidak berbayang lagi jika sudah berburu urusan menggetarkan jala gawang lawan. Justru dirinya semakin terbayang peta persaingan kompetisi IJL Mayapada 2018 ke depannya.
"Gol ke gawang Maesa Cijantung kemarin akan selalu saya ingat. Setengah lapangan dari garis pinggir kanan," tandas bocah yang sejak usia 3,5 tahun itu mengenal si kulit bundar.
Usut punya usut, pesepak bola pertama yang mengenakan kacamata sendiri berasal dari Tanah Air. Adalah Achmad Nawir, kapten dan penggawa Timnas Hindia-Belanda (kini Indonesia) saat momen Piala Dunia 1938 di Uruguay.
Jika ada pemain paling ikonik dengan aksesoris kacamata di atas lapangan tak lain nama Edgar Davids paling mudah diingat. Saat itu eks pemain Juventus tersebut menderita glaukoma, sebuah penyakit akibat tekanan cairan dalam bola mata terlalu tinggi sehingga berpengaruh pada saraf optik yang membawa sinyal penglihatan dari mata ke otak.
Selain Danendra, sebenarnya ada satu pemain Serpong City U-11 lainnya yang menggunakan kacamata yakni Azka Zhillan. Tak kalah dengan sang kolega, bek bernomor punggung sembilan itu pun bermain tanpa ragu membuktikan kualitasnya. Terakhir, ia terpilih sebagai salah satu best defender pekan kelima IJL Mayapada 2018.