IJL.Com- Muhammad Farhan Irwansyah selalu mengawali laga dari bangku cadangan dengan cara tidak biasa. Bisa dibilang ada sedikit sentuhan khusus yang membuat ia lebih berkilau layaknya Mutiara Hitam untuk skuat Serpong City Soccer School U-11.
Unik. Itu kata yang pertama kali terlontar dari mulut Rocky Batara, pelatih Serpong City Soccer School U-11 saat menggambarkan karakter anak asuhnya, Muhammad Farhan Irwansyah.
Rocky memang bisa dibilang beruntung punya Farhan yang terbilang pemain serba bisa. Tidak hanya saat beraksi di atas lapangan, pemain bernomor punggung 14 itu memang sudah membuat sang pelatih jatuh hati.
Seperti pemain seusianya, Farhan saat ini memang tengah getol-getolnya berburu ilmu. Rocky bahkan tidak ragu membongkar sedikit rahasia pemain kelahiran Jakarta, 27 Oktober 2007 tersebut.
"Dia gabung bersama kami sejak 2014. Farhan ini pemain yang unik," ucap Rocky.
"Berkulit hitam layaknya orang Kamerun, skill individu sangat baik. Farhan sangat mengidolakan Cristiano Ronaldo dan Egy Maulana Vikri, saat proses latihan ia seringkali meniru gerakan kedua pemain pujaannya tersebut. Jadi saya tidak kaget di IJL Mayapada 2018 dia bisa unjuk gigi," tegasnya.
Beberapa kali saat membela The Wolf, Farhan memang kerap melahirkan momen-momen krusial. Yang terakhir, golnya ke gawang Bhayangkara Tigaraksa FS jadi pelicin Serpong City Soccer School melaju ke babak play-off champions 12 Besar. Sejauh ini sudah tiga kali dirinya mencatatkan nama di papan skor.
Meski masih kalah subur dibanding kompatriotnya seperti Danendra Fulvian (6) ataupun Auril Rizal (5), hal itu memang tidak mengurangi kilau Farhan di mata Rocky. Bisa dikatakan saat ini ia ibarat Mutiara Hitam untuk skuat Serpong City.
"Farhan ini anak yang sangat percaya diri, tidak hanya di dalam tetapi juga di luar lapangan. Ia termasuk pemain yang "cerewet", tidak segan dan terus bertanya apa kekurangan dirinya," ungkap Rocky.
Meski demikian, karakter Farhan yang mudah meledak-ledak juga jadi catatan khusus seorang Rocky. Tidak heran kalau hal itu berimbas pada strategi Serpong City.
Di IJL Mayapada 2018 misalnya, jarang nama Farhan ada di posisi starter. Sebuah fakta terungkap, itu adalah kejelian Rocky memanfaatkan kilau potensi anak asuhnya tersebut. Mengawali laga dari bangku cadangan, label supersub layak disematkan.
"Tapi dia ini anak ini yang kurang bisa mengendalikan emosi, mudah sekali marah," cetus Rocky
"Oleh karena itu untuk menjaga kestabilan emosinya, saya memilih dia mengawali laga dari bangku cadangan. Disaat teman-teman setimnya mulai bingung mendapat pressing ketat dari lawan maka Farhan bisa muncul sebagai angin segar. Stamina bagus dan emosi masih stabil," tandas sang juru taktik.