IJL.Com- Pekan keenam IJL Mayapada 2018 (18/3) bisa jadi hari paling melelahkan untuk kiper Serpong City Soccer School U-9, Dominic Matthew Sutton. Bermain di bawah guyuran sinar matahari pasca sembuh dari demam tinggi ditambah faktor kerinduan pada sang ayah harus dilewati penjaga gawang berdarah Inggris tersebut.
Serpong City Soccer School U-9 mampu bermain apik di lanjutan kompetisi IJL Mayapada 2018. Bermain tiga laga dalam waktu satu hari, The Wolf sukses mengantongi dua kemenangan dan satu kekalahan.
Sebelum laga pekan keenam dimulai, kabar kurang sedap memang menimpa skuat Serpong City. Salah satu yang paling santer terdengar adalah kurang fitnya dua penjaga gawang utama mereka yaitu Dominic Matthew Sutton dan Laskar Sakti Sihombing.
Dominic contohnya, sudah seminggu lebih ia istriahat total karena sakit demam yang diderita. Beruntung, H-1 jelang peluit kick-off dibunyikan, kondisinya terus stabil meski belum 100 persen fit.
"Dom sakit dari 9 Maret. Sudah satu Minggu sebenarnya dia absen latihan bersama Serpong City, ke sekolah pun hanya untuk ikut ujian dan langsung pulang lagi karena saran dari dokter," jelas sang ibu, May Sutton.
"Tapi anak ini memang benar-benar tak mau absen di IJL Mayapada apalagi ia tahu Laskar sedang tidak dalam kondisi fit juga. Ya pas hari Sabtu itu saya kasih saja sedikit latihan sekadar tangkap bola, minimal untuk menjaga kebugaran Dom," tambahnya.
Walau kondisinya belum pulih 100 persen, Dom membuktikan ia bisa memberi sumbangsih besar untuk Serpong City. Dua laga saat jumpa GMSA dan Ragunan Soccer School, ia mencatatkan clean sheet. Meski harus memungut bola dua kali dari gawangnya di laga terakhir saat jumpa Pelita Jaya, namun aksinya beberapa kali mengundang decak kagum dari komentator pertandingan.
Namun, naluri seorang ibu memang tak bisa berbohong. Masih ada rasa was-was dari May melihat kondisi buah hatinya saat harus jatuh bangun mengawal mistar gawang Serpong City.
"Iya agak sedikit khawatir juga sih sebenarnya dengan kondisi Dom yang baru sembuh dari sakit karena seminggu kemarin demamnya naik turun dan sempat tidak mau makan pula, apalagi jadwal Serpong City main tiga kali di pekan keenam ini. Ya kalau cuaca panas kan mau tidak mau harus dihadapi," jelas May.
"Ayahnya yang ada di Inggris sebenarnya juga berpesan jika kondisinya belum memungkinkan, Dom tidak usah memaksakan untuk main. Tapi bicara soal kondisi terakhir, anak ini memang bilang sudah siap," ujarnya.
Suntikan semangat dari sang ayah, Antony Sutton itu pula yang sepertinya membakar adrenalin bocah berusia delapan tahun itu. Memang dalam beberapa waktu terakhir Dom sangat ingin ditonton langsung oleh blogger asal Inggris dan penulis buku Sepakbola The Indonesian Way of Life tersebut saat sedang berjibaku mengawal gawang Serpong City di IJL Mayapada 2018.
"Dom ini memang sedang kangen berat dengan ayahnya. Dia selalu bertanya, kapan daddy ke Indonesia. Tapi kan disana dia juga bekerja untuk anaknya. Rencananya April 2018 kesini dan mau sempatkan nonton IJL Mayapada juga," beber May.
"Ya namanya juga orang Inggris, kita tahu gilanya mereka dengan sepak bola. Dom juga ingin ditonton langsung oleh ayahnya di IJL Mayapada ini," sambung May.
Serpong City sendiri saat ini sudah memainkan tujuh laga di kompetisi IJL Mayapada dengan raihan 17 poin hingga nangkring di posisi keempat klasemen sementara Grup A Phenomenon. Hasil itu memang kian membuka peluang mereka lolos ke fase selanjutnya.
"Sebelum melawan Pelita, kaki Dom dua-duanya kram makanya sempat telat masuk lapangan. Diego Andres Sinathrya dapat cedera di laga melawan Ragunan Soccer School dan kurang maksimal saat lawan Pelita. Tiba-tiba Axel dan Gahan Adriel Rompies menyusul. Ya tapi kami bersyukur di tengah badai cedera itu bisa pulang bawa dua kemenangan. Semoga terus ada harapan Serpong City menembus peringkat enam besar ya," harap May.