IJL.Com- Nabil Mafaiz, gelandang serang Maisa Bekasi masih ingat betul momen pertama kali dirinya melihat Persija Jakarta berlaga. Sebuah titik paling awal yang membuat dirinya tergila-gila dengan bek muda Macan Kemayoran, Rezaldi Hehanusa.
15 Maret 2014 jadi hari yang paling berkesan untuk seorang Nabil Mafaiz. Bertempat di Stadion Patriot, Bekasi adalah momen pertama dirinya melihat Persija berlaga.
"Saya suka Persija dari umur enam tahun. Pertama nonton pas ujicoba lawan Persipasi Bekasi untuk pembukaan Stadion Patriot," buka Faiz.
"Saat itu saya lihat Rohit Chand, langsung ngefans dengan dia," sambung bocah asli Bekasi itu.
Lambat laun, Faiz memang semakin melabuhkan hatinya untuk Persija. Hal itu turut didukung oleh status Macan Kemayoran yang pada Liga 1 2017 lalu bermarkas di Stadion Patriot.
Semakin mudah dan intens pula Faiz melihat tim kesayangannya berlaga di atas lapangan. Makin tergila-gila juga dirinya dengan pemain muda Macan Kemayoran yang tengah naik daun saat ini, Rezaldi "Bule" Hehanusa.
"Kalau sekarang saya suka Rezaldi. Mungkin karena sama-sama pemain kiri. Pernah mau foto sama dia pas selesai bertanding, tapi saat itu Bule sedang buru-buru untuk naik bis," tutur Faiz.
"Ingin rasanya bertemu dan ngobrol langsung dengan Rezaldi, mau tanya bagaimana caranya di usia muda sudah jadi pemain yang sukses dan bisa masuk Tim Nasional," tambah pemilik nomor punggung 11 di Maisa Bekasi itu.
Saat ini Rezaldi memang bisa disebut idola pesepak bola muda Indonesia berkat prestasinya yang terus mengkilap bersama Persija. Bahkan golnya ke gawang Tampines Rovers dinobatkan sebagai yang terbaik pada pekan kedua Piala AFC 2018.
"Gol Rezaldi ke gawang Tampines Rovers akan sulit saya lupakan. Luar biasa golnya dan gaya permainan dia saat itu," ucap Faiz.
Tak kalah dengan Rezaldi, Faiz pun rasanya memang patut sedikit berbangga. Seperti diketahui dalam beberapa pekan terakhir di kompetisi IJL Mayapada 2018, ia konsisten mencatatkan nama di papan skor untuk Maisa Bekasi. Tak hanya itu aksinya pun masuk dalam deretan gol terbaik pula sama seperti sang idola.
Kaki kidal Faiz yang jadi senjata mautnya. Beberapa kali kiper lawan dibuat terperangah dengan caranya melepaskan tembakan khususnya dalam hal sepakan tendangan bebas. Terakhir, gawang All Star Galapuri jadi korban.
"Tidak ada cara khusus melatih kaki kiri saya, hanya sedikit menambah latihan bersama ayah di rumah. Ya rahasianya memang di latihan," tegas Faiz.
"Saya senang sekali bisa main di kompetisi seperti IJL Mayapada 2018. Tak sabar menunggu jadwal berikutnya. Maisa ingin sekali bertemu dengan Serpong Jaya dan Pro: Direct Academy," tandas pemain yang sudah mencetak empat gol tersebut.
