IJL.Com- Garuda Junior bertekad untuk segera bangkit pasca kekalahan dari Laskar Pelangi Soccer di pekan pertama IJL Mayapada U-13 Grup Phenomenon. Mengasah tendangan titik 12 pas jadi catatan tambahan untuk sang pelatih, Dodi Nugroho.
Lupakan Laskar Pelangi Soccer. Mungkin begitu kata-kata yang sudah tertanam di dada seluruh pemain Garuda Junior selama satu pekan terakhir.
Seperti diketahui, saat berhadapan dengan Laskar Pelangi, nasib Garuda Junior terbilang apes. Menguasai bola sampai jalannya permainan namun apa daya skor akhir memaksa mereka bertekuk lutut di hadapan Adrian Rizki dan kawan-kawan.
"Seharusnya pertandingan kemarin kami optimis bawa pulang tiga poin karena permainan kita full-team. Tapi ya lagi-lagi itulah sepak bola, anak-anak masih kurang beruntung, penyelesaian akhir mereka masih harus diperbaiki juga," ujar Dodi Nugroho, pelatih Garuda Junior.
Salah satu yang menjadi catatan besar Dodi adalah kegagalan anak asuhnya melakukan eksekusi penalti saat jumpa Laskar Pelangi. Tidak heran dalam beberapa sesi latihan terakhir, ia makin intens mengasah kemampuan anak asuhnya menjadi seorang algojo handal.
Termasuk memompa mental tiap individu pemain. Dodi mengakui tidak mudah menjalani peran sebagai seorang eksekutor tendangan 12 pas.
"Iya tentu saja ada, kami kemarin berlatih lagi jika ada keberuntungan tidak hanya di titik putih tapi juga tendangan bebas," ungkap Dodi.
"Kemarin langsung saya ajak ngobrol Ervan Suwardana selesai pertandingan, kasih semangat supaya tidak down. Saya hanya bilang pemain bintang seperti Messi dan Ronaldo saja bisa gagal saat eksekusi penalti dan mereka bergegas bangkit, kalau begitu Ervan juga pasti bisa," ujar Dodi seraya tersenyum.
Efek positifnya perlahan mulai terasa. Jelang laga kontra Pelita Jaya, Garuda Junior sudah siap move-on.
"Ada hikmah di balik kekalahan saat jumpa Laskar Pelangi Soccer, anak-anak lebih semangat lagi latihannya. Mereka benar-benar mempersiapkan diri untuk laga akhir pekan nanti. Alhamdulillah, semangat semua pemain muncul kembali malah semakin bertambah," tegas Dodi.
Dodi sendiri berharap saat jumpa Pelita Jaya SS, dewi fortuna tidak ragu mendekat ke anak asuhnya. Namun ia paham segala sesuatunya tidak akan berjalan mudah di atas lapangan.
Pelita Jaya sendiri tentunya punya misi yang sama persis dengan Garuda Junior. Ya, duel dua tim terluka akan membuat laga selama 2x25 menit akan sarat bumbu drama.
"Di pertandingan melawan Pelita Jaya kita akan turunkan kekuatan full agar bisa membawa tiga poin. Tapi saya sadari tidak mudah, mereka mempunyai kecepatan dan serangan balik yang baik," tuturnya.
"Saya tidak mau terlalu jauh mengomentari keadaan Pelita Jaya yang juga sedang terluka karena segala sesuatu bisa terjadi di atas lapangan," ucap pelatih berusia 29 tahun itu mengakhiri pembicaraan.