IJL.Com- Label bukan pahlawan kesiangan layak dinobatkan untuk penggawa Tunas Harapan Indah Soccer Academy (THISA) U-14, Muhammad Darrell saat jumpa Stoni. Titik 12 pas jadi arena uji nyali.
Drama telenovela baru saja dilalui anak-anak THISA di babak 8 Besar Indonesia Junior League U-14. Kemenangan tipis diperoleh saat jumpa Stoni.
Kemenangan tersebut baru ditentukan di menit-menit akhir penghujung laga. Titik 12 pas jadi penentunya.
THISA memang seperti ketiban durian runtuh setelah pemain Stoni kedapatan handsball di kotak terlarang. Muhammad Darrell yang tampil sebagai algojo dengan tenang menunaikan misinya.
Titik 12 pas memang ibarat arena uji nyali bagi seorang Darrell. Rasa takut ia kubur dalam-dalam.
"Pertandingan yang cukup berat. Tapi saya bersyukur bisa meraih kemenangan karena Stoni juga bermain bagus," jelas Darrell.
"Memang saya yang memberanikan diri untuk ambil penalti, kebetulan juga dapat tugas dari pelatih. Yang ada di pikiran saya saat ambil bola itu cuma satu, menang," tegas Darrell lagi.
Seperti diketahui, THISA dan Stoni juga sudah pernah bertemu di fase penyisihan grup. Saat itu hasilnya juga berakhir imbang.
Darrell sendiri mengakui ia sempat terbayang akan ada drama adu penalti sebelum durian runtuh jatuh dalam pelukannya. Namun sekali lagi, bukan sepak bola jika sepi dari drama.
"Jujur saja tadi sempat terbayang sepertinya bakal ada adu penalti. Meskipun saya sebenarnya berharap pertandingan ditentukan lewat waktu normal saja," tutur Darrell.
"Kami harus segera berlatih dan terus berlatih lagi, kami harus jaga konsistensi supaya lolos sampai ke final," tandas Darrell.