IJL.Com- Gaya permainan yang tak kenal kompromi membuat Muhammad Gilbran menjadi salah satu yang terbaik di kelasnya saat mengawal benteng pertahanan. Terinspirasi dari Sergio Ramos.
ISA Marzuki Bandriawan lolos ke babak 8 Besar Plate Series Indonesia Junior League U-11 dengan langkah tegap. Dua kemenangan dibukukan saat berhadapan dengan Salfas Soccer (2-1) dan SSB Pondok Bambu (1-0) saat melakoni panggung 12 Besar.
Solidnya penampilan barisan lini belakang membuat ISA MB pantas pulang dengan kepala tegak. Representasi itu tergambar lewat persona Muhammad Gilbran.
Dari awal musim, Gilbran bisa dibilang pemain yang tampil konsisten bersama ISA MB. Sulit dilewati, bak batu karang yang kokoh meskipun dihantam ombak.
Butuh intelegensi tinggi untuk mengelabui seorang Gilbran. Karakternya yang ngotot sulit pula "dikadali".
"Saya terinspirasi dari Sergio Ramos. Mainnya tanpa kompromi," tegas Gilbran.
"Saya juga kalau sudah di lapangan tidak mikirin apa-apa, tidak ada beban," tambah Gilbran.
Dari banyaknya penyerang yang sudah dihadapi, Gilbran tak ragu angkat topi untuk salah satu penyerang Rajeg. Adrenalinnya mendidih.
"Ada satu penyerang Rajeg, tapi saya lupa namanya," tutur Gilbran.
"Dia target man, tapi saya tempel terus supaya tidak bisa lewat sayangnya kami kalah 1-2," sambung Gilbran.
Di babak 8 Besar Plate Series, Gilbran tentu ingin membawa ISA MB melangkah lebih jauh. Pesan penting pun dihembuskan.
"Semoga kami bisa melewati persaingan di babak 8 Besar. Pertandingan berjalan lancar, kami bisa bermain lebih enjoy sesuai instruksi pelatih," ujar Gilbran.
"Harapannya juga kami bermain tidak terlalu terburu-buru memindahkan bola. Harus bisa bermain lebih tenang," tandas Gilbran.