Musim Pancaroba, Laskar Pelangi Rindu Dewi Fortuna




IJL.Com- Seperti pelangi yang selalu setia menunggu hujan reda, begitulah gambaran kondisi Aidil Akbar dan kawan-kawan. Optimis curi poin dari Garec's, rindu selimut hangat dewi fortuna.

Awal tahun 2019 menjadi momen yang cukup berat untuk anak-anak Laskar Pelangi. Sempat menguasai puncak klasemen Grup Phenomenon di penghujung 2018, namun usai ditekuk M'Private Soccer School, penampilan tim yang bermarkas di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang itu melorot drastis.

Si kuda hitam kini benar-benar tengah dijejali kerikil tajam. Musim pancaroba datang, aura magis pelangi masih malu-malu memancarkan sinarnya.

Empat laga terakhir, Laskar Pelangi tidak mampu mencetak gol. Ada catatan, satu sepakan penalti yang terbuang percuma ditambah peluang emas kerap mentok di mistar gawang.

"Penyelesaian akhir masih menjadi pekerjaan rumah untuk kami. Harus segera dibenahi," ujar Sapran.



"Tahun 2019 kami masih belum dikasih kemenangan, beberapa momen yang seharusnya dapat poin penuh malah gagal. Mental bertanding anak-anak menurut saya sudah meningkat hanya dewi fortuna belum mendampingi mereka lagi," tambah Sapran.



Tak mau terus kedodoran, Sapran terus putar otak. Ia sadar tingkat persaingan demi tiket fase knock-out semakin mencapai titik didih dari pekan ke pekan.

Laskar Pelangi saat ini ada di peringkat ketujuh klasemen sementara dengan torehan 23 poin dari delapan laga. Praktis, posisi mereka sama sekali belum aman jika ingin melenggang ke babak selanjutnya.

"Iya, awal tahun ini ibarat ujian besar untuk Laskar Pelangi. Di satu sisi sebagai pelatih saya harus lebih jeli meracik kekuatan anak-anak agar mereka semakin solid," ujar Sapran.



"Persaingan di zona delapan besar semakin seru, beberapa tim di bawah kami masih bisa lolos ke fase knock-out. Karena itu pantang bagi Laskar Pelangi kembali tersandung," tambah Sapran.





Garec's sudah menunggu di depan mata Sabtu nanti. Rekor menawan armada Cengkareng yang belum terkalahkan dari sembilan laga tidak membuat anak-anak Laskar Pelangi silau.

Terakhir, poin penuh baru saja dibawa pulang Garec's usai menggulung Pelita Jaya (2-0). Semakin hari, gaya permainan tim yang diarsiteki Fakhri Rasyid masih terbilang sangat sulit ditebak.

Meski demikian, diam-diam kekuatan Garec's mulai dikantongi oleh Sapran. Salah satunya tak lain tak bukan soal keahlian Dzuhri Rayyan dan kawan-kawan memaksimalkan bola mati.

"Saya sudah menonton pertandingan mereka, gelandang Garec's harus kami waspadai terutama keahlian memanfaatkan bola mati. Karena itu saya sampaikan ke anak-anak agar tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran di area berbahaya," ujar Sapran.




"Kami sangat termotivasi sekali mencoreng rekor Garec's, lebih daripada itu karena mereka juga benar-benar tim yang kuat. Tapi kami yakin Sabtu ini bisa mendapat poin penuh," tandas Sapran.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa