IJL.Com- Muhammad Habsy Malaykiano sepertinya mulai bisa lepas dari "bayang-bayang" Jehan Pahlevi. No Habsy, no party. Bukan tidak mungkin gelar sepatu emas jatuh lagi ke pelukan penggawa Putra Sejati.
Putra Sejati U-11 terus tancap gas. Pada pekan ke-10 IJL Mayapada 2018, mereka kian menthabiskan diri sebagai salah satu tim calon kuat peraih gelar juara. Kian gagah bertengger di puncak klasemen usai kemenangan mutlak atas M'Private Soccer School dan Giras FC.
"Seiring berjalannya waktu, kekompakan dan chemistry diantara anak-anak memang semakin terjalin semakin baik. Mungkin itu kunci paling besar," ungkap pelatih Putra Sejati, Saarih Ra.
Hal itu berbanding lurus dengan penampilan individu tiap pemain di atas lapangan. Tak lain tak bukan yang masih dan terus menjadi sorotan adalah M Habsy Malaykiano.
Jika timnya kini ada di puncak klasemen, Habsy seakan tidak mau kalah. Pemain dengan nomor punggung 12 itu sekarang juga semakin mantap sebagai seorang cappocanieri alias pencetak gol terbanyak. 13 bola sudah ia sarangkan ke gawang tim lawan.
"Habsy memang semakin dewasa dan pintar memanfaatkan peluang. Tidak banyak melakukan pergerakan tapi sangat efektif di depan gawang lawan. Itu mungkin yang membedakan dirinya di 2018 ini dibanding musim lalu," terang Saarih.
"Kami juga tidak bisa memungkiri, ada faktor jam terbang yang mengubah itu semua. Tanpa hal tersebut tidak mungkin Habsy bisa bermain seperti itu," tambah pelatih dengan gaya rambut plontos tersebut.
Bicara jam terbang, Habsy memang bisa dibilang kian terasah dan matang musim ini Pengalamannya sebagai "pelayan" top-skorer IJL 2017 dari Putra Sejati yakni Jehan Pahlevi (26 gol) secara tidak langsung memang bisa membuat dirinya semakin percaya diri.
Bukan tidak mungkin gelar sepatu emas di IJL Mayapada 2018 kembali jatuh ke pelukan penggawa Putra Sejati. Masih ada banyak laga bagi Habsy mengikuti jejak sang kolega.
"Saya selalu menekankan ke Aci (sapaan akrab Habsy) agar jadi dirinya sendiri. Tapi saya memang senang menciptakan aura kompetitif dalam tim sendiri, persaingan sehat agar tidak bergantung pada satu atau dua pemain," jelas Saarih.
"Ya semoga Habsy bisa melanjutkan sebuah tradisi manis soal sepatu emas tersebut. Tetap konsisten dan tidak jemawa dengan raihan golnya saat ini," harap sang pelatih.