IJL.Com- Menangani sepasang pemain kembar identik dalam satu tim rupanya bukan "hal mudah" untuk pelatih BMIFA U-11, Mukti. Tidak jarang sampai saat ini sang juru taktik masih sering tertukar membedakan Iswan dan Aswan, Fawwaz bersaudara.
Iswan dan Aswan. Hanya berbekal nama tanpa melihat rupanya, banyak orang mungkin sudah paham kedua pemain BMIFA U-11 ini punya hubungan saudara.
Ya, keduanya lahir kembar identik. Nyaris sulit membedakan mana Iswan Fawwaz Bahtiar atau Aswan Fawwaz Bahtiar jika tidak punya trik khusus. Hal yang diakui oleh pelatih BMIFA, Mukti.
"Saya saja sampai sekarang masih sudah bedain mereka. Yang paling ingat nomor tujuh (Iswan) itu adiknya nah kalau delapan (Aswan) baru kakaknya," ucap Mukti.
"Ya itu sih kesulitannya, suka salah panggil nama. Kalau atur posisi, saya cuma tanya mana yang biasa kanan atau kiri. Nah Iswan atau Aswan otomatis langsung tunjuk tangan," tambah Mukti seraya tertawa.
Bicara soal penempatan posisi, duo Fawwaz ini memang terbilang cukup unik. Keduanya sama-sama handal beroperasi sebagai pemain sayap. Salah satu hal yang membuat tugas Mukti bisa lebih mudah.
Apalagi jika sudah bicara soal chemistry. Sulit rasanya memisahkan dua pemain kelahiran Tangerang yang pada 13 April lalu baru merayakan ulang tahun ke-11 tersebut.
"Keduanya saya lihat sama-sama punya gaya permainan mirip yaitu mengandalkan kecepatan. Makanya saya selalu tempatkan Aswan kanan dan Iswan di kiri terutama untuk sektor sayap. Tidak jarang mereka tukar posisi dan sejauh ini strategi itu berjalan baik karena chemistry keduanya sudah sangat erat, ya mungkin karena faktor anak kembar juga," ujar Mukti.
"Sebenarnya bukan pertama kali ini saja saya menangani pemain kembar dalam satu tim, dulu pernah waktu Piala Haornas. Tapi ya Fawwaz bersaudara ini sepertinya paling punya kenangan erat nantinya. Masih sering tertukar itu suka buat saya tertawa sendiri," ucap sang pelatih sambil tersenyum lebar.
Meski demikian, secara karakter Mukti mengaku sudah cukup paham perbedaan dua anak asuhnya tersebut. Seperti diketahui, Iswan dan Aswan memang sudah cukup lama bergabung di BMIFA.
"Si kembar ini gabung di BMIFA sejak usia enam tahun. Awalnya Iswan ikut-ikutan saja kalau Aswan sedang latihan. Kalaku karakter keduanya di luar lapangan sih sedikit beda ya, yang satu jika dikasih tahu cemberut nah satunya lagi menurut saja," ujar Mukti.
Di balik itu semua, ada kebanggaan tersendiri bagi Mukti menangani kakak beradik dalam satu tim dengan segala macam karakter yang dipunya. Sekilas ia bisa nampak seperti seorang Sir Alex Ferguson saat masih membesut Manchester United.
"Dua pemain kakak beradik yang paling saya ingat tentunya era Neville bersaudara, Gary dan Philip. Kebetulan saya adalah fan Manchester United," tandasnya.