IJL.Com- Ada cerita unik di balik gol perdana Oumar Nja Ariel Denzel untuk Serpong Jaya. Bikin sang ayah senam jantung.
Senyum manis merekah tak berhenti terpancar dari wajah penggawa Serpong Jaya, Oumar Nja Ariel Denzel. Pada laga pekan kedelapan, Minggu (8/9), untuk pertama kalinya sepanjang berkompetisi di gelaran IJL U-11, bocah berdarah Kamerun-Indonesia itu sukses mencatatkan namanya di papan skor.
Begitu ekspresif cara Denzel melepaskan ekspresinya. "Singa gurun" mengaum usai jala gawang Si Burung Hantu (Maesa Cijantung) ia buat terkoyak.
"Senang sekali rasanya karena ini gol pertama. Saya persembahkan untuk mama, karena dia yang sudah melahirkan saya," ujar Denzel dengan nada polosnya.
Gol perdana yang dicetak Denzel sendiri mengandung cerita unik. Pasalnya saat laga kontra Maesa kemarin, ia sempat telat datang ke lapangan. Alhasil dirinya baru mencicipi atmosfer pertandingan lewat regulasi supersub (pergantian pemain).
Namun memang rezeki tidak akan pernah tertukar. Skenario itu tidak datang terlambat, Denzel bukan "pahlawan kesiangan".
"Saya memang sempat salah lihat jadwal jam pertandingan, pas baru sampai di parkiran Nirwana Park Sawangan ada yang memberitahu kalau Serpong Jaya sudah mulai bertanding lawan Maesa, ya kami sempat panik," ungkap sang ayah, Ngou Dja' Oumar.
"Denzel langsung lari, untungnya dari rumah sudah pakai seragam lengkap. Saya kemudian menyusul, belum sempat duduk di tribun penonton, Denzel bikin gol. Benar-benar dibuat senam jantung rasanya," ujar pria berusia 43 tahun itu tak kuasa menahan tawa.
Denzel lahir di Foumban, Kamerun pada 9 Februari 2009. Sejak mengikuti sang ayah hijrah ke Indonesia 10 tahun lalu, nafas singa gurun Denzel tetap tak bisa lepas.
Bisa dibilang, Indonesia juga seperti rumah kedua untuk orang-orang Kamerun khususnya mereka yang mengais peruntungan sebagai aktor rumput hijau. Dari Mbeng Jean, Abanda Herman, Piere Njanka, Maboang Kesack, Francis Yonga sampai Herman Dzumafo. Dan tidak ketinggalan tentunya the one and only, Roger Milla adalah nama-nama tenar yang begitu membekas untuk pecinta dunia kulit bundar Tanah Air.
Bukan tidak mungkin dari kaki Denzel generasi itu terus berlanjut. Siapa tahu Denzel bisa mengikuti jejak Mbeng Jean dan Abanda Herman berseragam Persija Jakarta.
"Di Kamerun, sepak bola sudah seperti "agama" kedua. Kalau Argentina punya Diego Maradona, kami punya Samuel Eto'o," ujar Oumar.
"Saya sering cerita ke Denzel soal kehebatan Samuel Eto'o, bagi orang Kamerun, dia adalah sosok pahlawan sejati," pungkas Oumar.