Pelita Jaya: Pelukan Hangat Memancing Meteor Jatuh




IJL.Com- Kerikil tajam di babak pertama saat laga kontra Putera Utama Tambun tidak sampai membuat Pelita Jaya Soccer School terpeleset. Usut punya usut, ada pelukan hangat jadi penyebab.

Poin sempurna berhasil diklaim Pelita Jaya saat bersua Putera Utama Tambun dalam lanjutan laga pekan ke-12 Indonesia Junior League U-13, Minggu (20/12). Tiga gol tanpa balas menjadi bukti konkret keperkasaan 'The Young Guns'.

Sejatinya, jalan anak-anak Pelita demi meraih angka penuh tidak mulus begitu saja. Pasalnya, di babak pertama mereka sempat gagal mengeksekusi bonus tendangan penalti. Meski demikian, hal tersebut tak sampai membuat mental tim asuhan Armen Bakir terjun bebas.

Terbukti sehabis turun minum, Pelita langsung menggila. Dua gol dalam tempo waktu dua menit di awal babak kedua lewat kaki Afwan Fadillah dan Ade Rifatul Aqmal melumpuhkan tebalnya tembok pertahanan Putera Utama Tambun yang tampil heroik di interval pertama.

"Alhamdulillah, kekalahan di laga sebelumnya saat jumpa GRT Soccer School sudah bisa dilupakan oleh anak-anak. Dalam pertandingan kemarin, semua pemain tampil sangat lepas dalam artian mengerti tanggung jawab kapan harus menyerang dan bagaimana kembali ke posisi begitu bola direbut oleh lawan," jelas Armen.



"Yang membuat pertandingan berjalan baik atau tidaknya ya semua kembali ke pemain. Saya sebagai pelatih ibarat penonton yang hanya bisa berteriak mengingatkan jika ada kesalahan. Anak-anak di atas lapangan belajar, saya pun sama sedang belajar. Jadi mari sama-sama belajar," terang Armen.



Proses pembelajaran itu yang membuat Armen tak ragu memeluk sang anak asuh, Handaru Hanugra. Menurutnya, kegagalan sang kapten menjadi algojo 12 pas adalah hal lumrah dalam dunia sepak bola.

Pelukan hangat sekaligus aksi pasang badan Armen untuk Handaru ternyata membakar adrenalin segenap skuat 'The Young Guns'. Bisa jadi ini yang memupuk mental juara Pelita.

"Kalau kegagalan penalti saya rasa pemain kelas dunia pun pernah gagal melakukannya," ujar Armen.

"Saya rangkul sambil berpesan agar Handaru lupakan kegagalan itu. Kalau masih down dengan jabatan kapten yang ada padanya bisa membuat pemain lain berpengaruh. Alhamdulillah anak ini cepat pulih bahkan cukup dominan permainannya di babak kedua," ujar Armen seraya melempar senyum.



Kemenangan Pelita semakin lengkap manakala ada gol sakti mandraguna yang ditorehkan prajurit lini belakang, Danu Ainnuegroho. Di menit ke-45, tendangan keras bak meteor jatuh ia lepaskan hingga membuat penjaga gawang Putera Utama Tambun jatuh terjerembab.

Gol fantastis yang dilesakkan Danu bahkan sampai memaksa komentator pertandingan menahan nafas. Mengingatkan banyak orang dengan aksi ciamik playmaker Brasil, Ronaldinho saat menjebol gawang Timnas Inggris yang dikawal David Seaman di ajang Piala Dunia 2002.

"Sebenarnya pemain ini punya power dalam tendangan khususnya bola-bola mati. Tinggal akurasi dan feeling saja yang masih harus dibenahi. Tentu saya cukup puas melihat cara Danu mencetak gol," ujar Armen.



"Nilai? Kalau saya akan memberikan nilai tujuh untuk semua pemain karena saya perlu kerjasama tim bukan individu," tandas Armen seraya tertawa lebar.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa