IJL.Com- Kembalinya Saubyhaky Putra juga Sava Fiprian jadi tema besar pada rilisan pemain terbaik pekan ke-26 IJL U-13 Grup Sensation. Ini bukan hanya soal cara mengubah papan skor.
Kiper:
Syamil Bahij ( Cipta Cendikia FA)
Di balik serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Cipta Cendikia ke bala pertahanan All Star Galapuri, Syam tetap sadar alarm bahaya counter attack tim lawan. Hasilnya beberapa kali penyelamatan krusial ia bukukan, buah manis ketenangan seorang penjaga gawang. Tangguh dalam duel bola udara, cekatan dalam menutup ruang tembak dan berani menyusun serangan dari bawah adalah kontribusi Syam untuk Cipta Cendikia.
Bek:
Daffa Daud (ASTAM)
Daffa Daud bermain tanpa celah saat laga kontra Java Soccer Academy, ia begitu enjoy mematahkan serangan lawan dan sangat santai ikut membantu timnya membombardir pertahanan Java Soccer. Dua gol ditorehkan Daffa Daud meski datang dari bangku cadangan, seorang bek sayap serba bisa dengan naluri gol cukup tinggi. Ada banyak crossing mematikan dilepaskan oleh Daffa Daud, kepintarannya membaca momentum jadi senjata tempur ASTAM.
Fairuz Rafiq (Stoni Indonesia)
Fairuz bermain bak batu karang di lini belakang Stoni Indonesia, keras dan heroik lewat tackle bersih yang kerap ia lepaskan. Banyak duel satu lawan satu berhasil dimenangi oleh Fairuz, berulangkali pemain andalan CISS yakni Muhammad Arief Firmansyah ia paksa mati langkah. Kontribusinya semakin nyata lewat ban kapten yang melingkar, selalu ada motivasi tinggi ia tiupkan untuk rekan-rekan setimnya.
Iqbal Setiawan (Salfas Soccer)
Iqbal bermain taktis sebagai bek sentral Salfas Soccer, cekatan dalam menutup ruang laju pemain Brazillian Soccer School yang dikenal punya kecepatan tinggi. Banyak sapuan bersih dilepaskan oleh Iqbal, hasilnya sangat efektif memutus rantai momentum serangan balik Brazilian. Fisik Iqbal juga sangat prima, tidak heran penampilannya amat konsisten sampai peluit akhir.
Ahmad Rafi (Maesa Cijantung)
Rafi mampu menjaga transisi dengan sangat baik terkait peranannya di sektor sisi sayap pertahanan Maesa. Cukup cekatan menyokong kinerja Triandra Kaysan namun juga tak lupa menjaga kedalamaan area barisan lini belakang. Bermain simpel dengan satu sekali sentuhan untuk memutus serangan balik KMJR Cilegon, tenang saat tengah menghadapi tekanan adalah sebuah nilai tambah bek bernomor punggung 14 itu.
Gelandang:
Yazid Ahmad (KMJR Cilegon)
Progres Yazid kian hari terus menorehkan catatan manis, kecepatannya dalam menyisir sisi sayap lapangan ditunjang naluri gol yang cukup menawan. Ada dua gol yang diciptakan ke gawang Maesa Cijantung, semuanya adalah buah aksi individu Yazid sebagai salah satu gelandang jempolan. Satu nilai tambah yang tidak terbantahkan, Yazid selalu bermain dengan kepala dingin meski banyak diterjang barisan bek lawan.
Rayraffa Ramadhan (ASIOP)
Rafa bermain cukup elegan sebagai salah satu pemegang tongkat komando serangan ASIOP, simpel, taktis dan begitu cair lewat pergerakan dengan atau tanpa bola sekalipun. Visioner sebagai pemilik nomor punggung 10, umpan terobosannya kerap memecah belah pertahanan rapat All Star Galapuri. Ada satu gol satu assist dicatatkan Rafa, gol pertama sepanjang berkompetisi di IJL U-13.
Satrio Mega Insan (Salfas Soccer)
Bermain tanpa dukungan Adam Restu Perdana tidak membuat Satrio kehabisan akal, kejeniusannya "membimbing" rekan-rekan setimnya justru kian mendapat ujian lebih. Visi bermain Satrio ditempa saat berhadapan dengan gelandang kreatif Brazilian Soccer School, Arjuna Satrio, lagi-lagi aura elegan Satrio kala menggiring bola tetap pembeda. Dua gol Salfas adalah buah kematangan Satrio sebagai seorang game-maker kelas wahid.
Penyerang:
Saubyhaky Putra (Maesa Cijantung)
Dua gol Putra ke gawang KMJR Cilegon jadi bukti performanya yang sudah kembali on-fire. Intuisi Putnaldo mendobrak pintu pertahanan tim lawan dari sisi sayap sudah membuat barikade bek KMJR ketar-ketir. Gol kedua yang diciptakan Putnaldo amat sensasional, empat pemain sekaligus ia buat "mati langkah" lewat chip bola teramat aduhai.
Fathan Mubinan Sugiatna (Salfas Soccer)
Tidak mencetak gol ke gawang Brazilian Soccer School namun pergerakan Fathan sebagai striker tunggal punya kontribusi mahal. Sangat efektif membuka ruang untuk rekan-rekan setimnya, begitu enerjik hingga menyedot dua bek lawan. Gol pembuka Salfas yang dicetak Paskah Nainggolan adalah buah naluri tajam Fathan, assist manis.
Sava Fiprian (ASTAM)
Pergerakan Sava di laga kontra Java Soccer Academy benar-benar sulit ditangkap radar pertahanan tim lawan. Sava elalu ada di tiap jengkal lapangan memanjakan rekan-rekan setimnya dalam mencari celah ruang, menyodorkan umpan matang. Visi bermain yang ciamik berbanding lurus dengan stamina prima, ada satu gol disumbangkan Sava jadi nilai tambah kontribusinya di balik pesta kemenangan ASTAM.
Pelatih:
Warya Sunarya (Maesa Cijantung)
Kekurangan pemain dengan karakteristik goal-getter di lini depan tidak membuat Arya kehabisan akal, sempat tertinggal dua kali oleh KMJR Cilegon pun tak membuat dirinya panik, di satu sisi ia begitu percaya dengan filosofi permainan Maesa Cijantung yang begitu rajin memanfaatkan lebar lapangan dengan poros Muhammad Triandra Kaysan dan Saubyhaky Putra. Ada tiga gol yang bersarang di gawang Maesa adalah bukti kecil risiko dari permainan menyerang skuat Maesa, tampil menghibur sepanjang laga, formula racikan Arya sepanjang 2x25 menit dengan sistem rotasi mulus layak diberi apresiasi tinggi.
Cadangan:
Kiper: Bayhaqi Ramdhani (Stoni Indonesia)
Bek: Dzakhilal Hidmi (All Star Galapuri), Dimas Wisnu (ASIOP), M Rizky (CISS)
Gelandang: Imam Fathoni (FU15FA Bina Sentra), Daffa Ghaisan (Cipta Cendikia FA), Abi Yazid Bustomi (Maesa Cijantung), Irsyad (ASIOP)
Penyerang: Candra Adi (B24HABS), Alfin Alfareza (ASTAM), Tedja Kusuma (Salfas Soccer)