IJL.Com- Performa menggila kumpulan pemain terbaik pekan keenam Indonesia Junior League U-11 bagai letusan gunung berapi yang dentumannya begitu nyaring di telinga. Lega, benar-benar wadah pelampiasan sesungguhnya setelah lama menunggu.
Kiper:
Mickael Darmawan (Laskar Pelangi Soccer)
Tampil sangat heroik dengan melepaskan banyak super saves di laga mendebarkan kontra SSB GRT, berbagai macam gaya Kael lepaskan demi menghalau si kulit bundar, meski akhirnya harus kebobolan juga namun performanya layak jadi cerita. Penjaga gawang yang juga terbilang jeli meracik alur serangan, cermat melihat ruang untuk mendistribusikan bola.
Bek:
Gilang Rizki Ramadhan (Stoni Indonesia)
Bisa celaka jika memandang Gilang dengan sebelah mata, faktanya sebagai seorang bek bertubuh mungil namun ia punya nyali besar, tidak jiper melakoni duel satu lawan satu, cekatan lepas intersep serta berani meluncurkan tackle bersih. Ada banyak momentum emas tim lawan terputus karena Gilang, seni gaya bertahan yang sedap dipandang.
Prayudha Dwi Ramadhan (Cipondoh Putra)
Pemain yang paling sibuk di area benteng pertahanan Cipondoh Putra, Yudha benar-benar tampil penuh militansi tinggi memangkas laju gerak penyerang lawan, khususnya di laga kontra Putera Utama Tambun, kapasitas sebagai palang pintu sungguh amat teruji. Jiwa kepemimpinan yang patut membuat banyak orang angkat topi, sangat vokal membakar semangat tempur rekan-rekan setimnya.
Abdullah Husain (Young Warrior FA)
Pemain dengan mental baja, tiap jengkal rumput hijau Husain sapu dengan gagah tanpa rasa kenal lelah, bek yang enggan "mengalah", selalu punya trik untuk menghentikan pergerakan lawannya. Tackle Husain selalu bertenaga dan tepat sasaran, menjanjikan tampil total penuh fighting spirit di atas lapangan, baru berhenti berlari jika peluit panjang sudah berbunyi.
Gelandang:
Ibrahim Movic Juno (Stoni Indonesia)
Arsitek lini tengah Stoni, alur permainan tim asal Kota Bekasi itu mutlak selalu berawal dari kaki Ibrahim Movic Juno sebermula operan kunci maupun sepakan dari luar kotak penalti khususnya melalui skema-skema bola mati. Skill tendangan bebas pemilik nomor punggung delapan ini bisa dibilang terbaik di kelasnya, tak cuma bermodal power namun juga cerdik dari segi penempatan.
Beel Jacksem (Alba FC)
Sang "destroyer", Beel selalu jadi orang pertama yang memutus rantai serangan tim lawan, amat tangguh dan tak pernah kehabisan nafas, perannya begitu krusial saat Alba tengah dalam keadaan tertekan. Menjadi jembatan antara lini belakang dan tengah, gaya spartan ala Beel menjadi perisai yang kokoh dan sukar ditembus.
Arya Dwi Pasha (FIFA Farmel)
Gelandang dengan gaya stylish yang punya daya olah si kulit bundar begitu aduhai, pemain yang paling sering menjadi "incaran" lawan, bukan tanpa sebab mengingat Depe punya keberanian menguasai bola serta kreativitas tinggi saat membangun serangan. Tidak mencetak gol, namun berhasil memberi sentuhan kontribusi segar di atas rumput hijau.
Demas Haryo Damarino (ASIOP)
Bukan hanya bertugas mencetak gol ke gawang lawan, peran Demas sangat vital sebagai pemantik serangan ASIOP, intelegensinya di atas lapangan memudahkan rekan-rekan setimnya mengembangkan kreativitas permainan. Cetak satu gol berkelas ke gawang Tunas Asa, tendangan terukur berselimut penempatan bola yang sangat matang.
Penyerang:
Reizky Prayata (Tajimalela FA)
Berkreasi sebagai roda serangan Tajimalela FA dari sisi sayap lapangan, penetrasi sekaligus daya dobrak Kiki begitu ampuh mengecoh konsentrasi bek yang coba menghadang, lincah bagai kancil. Performa terbaik disuguhkan saat laga kontra All Star Galapuri saat mencetak dua gol, sigap dan cermat memanfaatkan bola rebound.
Wahyu Shulton (Alba FC)
No Wahyu, No Party adalah gambaran kalimat yang paling tepat untuk menggambarkan betapa mematikannya juru gedor haus gol milik Alba ini, dua laga dilakoni berujung sembilan kali mencatatkan nama di papan skor. Tipe striker paket komplet dimana berani jemput bola, agresif melepas penetrasi, killer-instinc kelas wahid.
Claudia Scheunemann (Young Warrior FA)
Claudia kembali menunjukkan pesonanya sebagai seorang pembeda, visi 'The Warrior Princess' saat mengolah si kulit bundar maupun menyusun aroma serangan bisa dibilang ada di atas rata-rata pemain seusianya, flamboyan adalah kata yang paling cocok. Menorehkan nama di papan skor, salah satunya melalui sundulan kepala ciamik ke gawang SSJ Kota Bogor.
Pelatih:
Dede Samsudin (Tajimalela FA)
Berhasil memanfaatkan komposisi pemain starting line-up dan supersub sama baiknya, materi anak didik yang merata justru membuat Dede dengan leluasa menggelar rotasi guna menjaga keseimbangan permainan tim baik saat ditekan ataupun menekan. Bukti awal ia suguhkan saat Tajimalela dengan gagahnya mencukur All Star Galapuri lewat skor 5-1. Di laga kedua, buah kecermatan membaca alur pertandingan berakhir manis, gol dramatis penyeimbang kedudukan lima detik jelang peluit panjang dibunyikan terjadi saat laga kontra ASIOP.
Cadangan:
Kiper: M Azzamars Adzkira (Indonesia Eagles)
Bek: Rido (SSB GRT), M Abdan Syakur (Tajimalela FA), Kivlan Pidhias (B24HABS), Alief Putra (Maesa Cijantung), Arrad Bihamdi (Pelita Jaya Soccer School)
Gelandang: Alexander Danuarta (Salfas Soccer), Raditya Gemal (D'Joe United), Gerard Anugrah Syamil (Indonesia Rising Star), M Fauzan Akbar (FU15FA), Ahmad Raditya Akmal (BMIFA)
Penyerang: Kevin Defana (ASTAM), Dzibril Javas (Garuda Muda Billal), Muhammad Tomi (ASIOP), Ade Lukmanul (Putera Utama Tambun), M Fairuz Al Jamail (Akademi Persib Bogor)