IJL.Com- Imbas kompetisi yang semakin "panas" otomatis turut mendongkrak elektabilitas (tingkat keterpilihan) barisan pemain terbaik pekan ketujuh Indonesia Junior League U-9. Injak pedal gas di atas rumput hijau berujung performa kinclong.
Kiper:
Sultan Mavin (Java Soccer Academy)
Bukan pahlawan kesiangan adalah gambaran kalimat yang paling tepat untuk mengabadikan betapa mahalnya kontribusi Sultan di bawah mistar gawang Java Soccer Academy, khususnya saat laga versus M'Private Soccer School, tercatat ada tiga penyelamatan heroik ia bukukan. Berani menyergap bola dan teliti membaca arah tembakan pemain lawan, kemampuan Sultan mengatur koordinasi lini belakang juga layak dapat bintang.
Bek:
Chico Medieta Ginting (Young Warrior FA)
Solid saat bertahan dan agresif kala menyerang membuat Chico tampil sebagai bek dengan daya jelajah tinggi, karakter ngotot memaksa pemain lawan pontang-panting untuk meredam sepak terjang pemilik nomor punggung lima tersebut, penetrasi gigih diimbangi tendangan terukur nan keras. Performa Chico makin kinclong, ada satu gol ia torehkan ke gawang Ragunan United.
Danson Quinlan (BMIFA)
Tanpa kompromi dalam urusan menjegal pemain lawan, Danson seperti tak kenal kata takut demi menjaga kesucian benteng pertahanan BMIFA. Sapuan bola bersih selalu jadi senjata utama Danson yang rata-rata berjalan mulus, rajin pula membakar gairah rekan-rekan setimnya, pantas saja ada ban kapten tersemat gagah di lengan.
M Aidil Arfa (D'Joe United)
Sosok pemimpin di lini belakang D'Joe United, orang terakhir yang menggunting alur serangan tim lawan, postur tinggi dan tegap untuk ukuran pemain seusianya jadi keuntungan tersendiri untuk Arfa saat sedang berjibaku. Jangkauan kaki yang luas membuat Arfa begitu cekatan melepaskan intersep, performa impresif disuguhkan saat laga mendenbarkan kontra FIFA Farmel.
Gelandang:
M Zakyudin (Olympia)
Menjalani peran baru sebagai penjelajah sisi sayap lapangan Olympia FA membuat Zaky semakin "liar" menerabas benteng pertahanan lawan, drible sekaligus gocekan yang terbilang yahud kerapkali memancing pemain lawan hingga out of position, alhasil rekan setimnya dengan mudah mencuri ruang. Zaky memang tak mencetak gol, namun kontribusinya membuat daya gempur Olympia punya cita rasa tersendiri.
Akhdan Athaya (Pelita Jaya Soccer School)
Berperan layaknya dinamo di lini tengah Pelita Jaya Soccer School, susunan paragraf serangan skuat 'The Young Guns' kerap bermula dari lincahnya kaki-kaki Akhdan mengalirkan distribusi bola namun bukan hanya seorang pengendali, Akhdan ternyata juga muncul sebagai orang pertama yang menghentikan pergerakan lawan. Algojo bola mati yang jeli, dua gol ke gawang M'Private Soccer School terbukti berkat andil pemilik nomor punggung 74 ini.
Hafizh Rizky (All Star Galapuri)
Game-maker yang menjadi poros permainan All Star Galapuri, tidak berlebihan rasanya Hafizh diberi label pemain serbabisa, cukup fasih berperan sebagai penyerang lubang sehingga tidak jarang membecah belah konsentrasi bek lawan. Dua gol diborong Hafizh sebagai kunci kemenangan atas GRT, salah satunya melalui tendangan keras dari setengah lapangan yang sukses membetot mata penonton.
M Narendra Tritama (FU15FA)
Proaktif menjemput, menjaga serta mengalirkan sirkulasi bola, Narendra berhasil memberi aroma segar di area lini kedua FU15FA sebagai tulang punggung permainan tim, visi sekaligus misi bermain gelandang bernomor punggung 11 bisa dibilang ada di atas rata-rata pemain seusianya. Urung mencetak gol, namun kontribusi Narendra tiap menitnya menjadi pijakan awal rekan-rekan setimnya mengubah papan skor.
Marvel Ardiansyah (Serpong City FC)
Kreator lini tengah Serpong City FC, seorang "pelayan" yang ramah untuk rekan-rekan setimnya, cepat ambil keputusan dan tahu kemana bola harus digulirkan, Marvel bisa disebut sebagai pemain yang paling sibuk baik saat timnya tengah dalam keadaan bertahan atau menyerang. Berperan penuh di balik dua gol kemenangan atas CISS termasuk torehan satu assist, cara yang sama terulang di laga kontra Cipondoh Putra dan kian lengkap lewat gol tendangan bebas.
Penyerang:
Revaldo Martua Sitorus (Serpong City FC)
Pemain bertipe "amfibi" alias bisa melakoni dua posisi dengan sama baiknya, memantik roda serangan Serpong City sebagai seorang winger namun juga punya killer-instinct ujung tombak, pergerakan dengan atau tanpa bola Revaldo untuk mencari ruang bisa dibilang salah satu yang terbaik di kelasnya. Determinasi tak kenal turun mesin, ada satu gol penentu diceploskan ke gawang Cipondoh Putra.
Miftahul Rizky (FIFA Farmel)
Miftahul 'Kiki' Rizky, pemain dengan skill dan teknik mumpuni, begitu kreatif mewarnai sektor lini depan FIFA Farmel, tiap kali Kiki menggiring bola praktis semua mata lawan akan tertuju padanya, bukan hanya satu bahkan dua alarm kencang berbunyi nyaring. Winger berdaya lesat tinggi, sebagai pelengkap performa ada satu gol ciamik disumbangkan ke gawang Putera Utama Tambun.
Pelatih:
Rocky Batara (Serpong City FC)
Pelan-pelan tapi pasti Rocky mampu membawa tim besutannya keluar dari "lorong gelap" dalam bentuk adaptasi lapangan yang sempat menghantui, hasilnya seluruh pemain Serpong City FC berlomba-lomba meluncurkan performa terbaiknya bermodal permainan kolektif dari lini ke lini lewat operan bola lewat kaki ke kaki. Pantang buang peluang, ada skenario matang terlihat jelas sudah disiapkan mulai proses latihan, disiplin rotasi pemain membuat skuat 'Si Beruang Merah' tampil stabil berburu gol sepanjang dua laga kontra CISS dan Cipondoh Putra.
Cadangan:
Kiper: Justin Wijaya (Salfas Soccer)
Bek: Jason Dhimpos (Putera Utama Tambun), Ranu Achmad (Jayakarta), Rafa Ikram (Metro Kukusan), M Zaqy Herdyansyah (All Star Galapuri), M Izzuddin Al-Qassam (SSJ Kota Bogor)
Gelandang: Revan Aleansyah Sofyan (Java Soccer Academy), Daeng Omar Imansa (ASIOP), Decho Alfian Maulana (Permata Curug), M Fathir Aimar (Putra Agung), Roni Septian (Akademi Persib Bogor)
Penyerang: Ilham Franda (CISS), Fauzan Rohman (Indonesia Muda Utara), Junio Ken Putra (Tunas Gunung Putri), Alexander Jonathan Glory (M'Private Soccer School), M Aldio Cheza (FU15FA)
