IJL.Com- Jika Nuno Leoporto Verdial Tipe berada dalam performa terbaiknya sulit untuk menghentikan sepak terjang winger milik Ragunan Soccer School tersebut. Tidak percaya, coba tanyakan saja pada barisan pemain Pelita Jaya.
Ragunan SS mulai merangkak untuk keluar dari periode negatif. Jumpa Pelita Jaya Soccer School di pekan kelima IJL Mayapada U-13 Grup Phenomenon, Minggu (11/11) tim dengan jersey hijau-hitam itu sukses melangkahi anak-anak Sawangan lewat skor tipis 2-1.
Performa Ragunan memang terlihat jauh lebih meningkat dibanding dua laga awal sebelumnya. Usut punya usut, motivasi mereka saat sampai di Stadion Mini Cisauk memang sudah bulat untuk pulang dengan kepala tegak.
"Saya sampaikan ke anak-anak, Pelita Jaya memang telan dua kekalahan beruntun tapi itu bukan alasan untuk memandang mereka sebelah mata. Intinya berjuang dan terus berjuang, sama-sama berjuang," tegas sang pelatih, Munaji.
"Motivasi terus berusaha saya tanamkan, dukungan orangtua terus didapatkan, itu juga punya pengaruh besar," sambung Munaji sambil tersenyum lebar.
Satu pemain yang jadi pionir kebangkitan Ragunan tak lain adalah winger andalan mereka, Nuno Leoporto. Penggawa IJL Elite 2017 itu kembali menemukan sentuhannya di atas lapangan. Begitu memanjakan mata penonton lewat aksinya menari-nari bersama si kulit bundar.
Satu gol berkelas ia sumbangkan lewat aksi solo run. Terhitung tiga pemain Pelita Jaya mampu dikelabui, mengingatkan banyak orang dengan gaya khas penyerang Persipura Jayapura, Boaz Solossa.
"Memang ada perubahan saya lakukan untuk Nuno, laga melawan Pelita Jaya dia saya majukan agak ke depan dibantu Thariq," ungkap Munaji.
"Gol yang ia cetak bagus, sangat bagus sekali. Butuh tingkat kematangan yang tinggi untuk melakukan hal tersebut," sambung asisten pelatih PSAL (Persatuan Sepak Bola Angkatan Laut) itu.
Sadar dengan jebakan offside andalan Pelita Jaya, Nuno kerap "terbang di bawah radar". Jemput bola dari lini tengah, cari ruang untuk membuka jalur flank rekan-rekan setimnya. Alhasil ia bisa membuat pemain seperti Alvansyah Putra Lubis juga Tariq Madhi Sutrisno bermain dengan determinasi tinggi.
Babak kedua saat timnya sedang dalam tekanan, ia rela memanggul keringat demi mempertahankan keunggulan di tengah derasnya badai serangan diselimuti hujan lebat. Perfecto (sempurna). Mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan etos kerja Nuno.
Kebetulan tepat Minggu kemarin, pemain berdarah Nusa Tenggara Timur itu sedang merayakan hari ulang tahunnya. Tidak heran usai mencatatkan namanya di papan skor, nyanyian selamat ulang tahun menggema di Stadion. Jelas, perfecto Nuno.
"Sukses selalu untuk Nuno, semoga kedepannya bisa memberikan yang terbaik buat Ragunan Soccer, rekan-rekan setimnya dan pasti juga orangtuanya yang selalu mendukung dia habis-habisan," ujar Munaji
Yang unik 2017 lalu, Nuno juga merayakan hari jadinya bersama Indonesia Junior League. Bedanya saat itu ia sedang dalam masa persiapan IJL Elite guna berangkat ke Malaysia. Ya, deja vu.