Pertajam Bola Mati, Putra Sejati Enggan Nikmati Drama Perpanjangan Waktu




IJL.Com- Jelang babak semifinal champions IJL Mayapada 2018 bergulir, Putra Sejati terus mengasah strategi salah satunya lewat skema bola-bola mati. Jika bisa memilih, tim asal Jakarta Barat itu enggan mengakhiri laga lewat drama perpanjangan waktu.

Tampil digdaya di babak play-off champions 12 Besar IJL Mayapada 2018 (U-11) tidak membuat Putra Sejati besar kepala. Mereka menyadari atmosfer laga semifinal kontra Serpong Jaya, Minggu (5/8) akan lebih jauh berbeda. Lengah sedikit saja, misi yang dipendam satu tahun lamanya akan musnah begitu saja.

Tak ayal, beberapa perbaikan terus dikerjakan juru taktik Putra Sejati, Sa'arih Ra. Ia tidak ingin anak asuhnya lupa daratan.

"Rutinitas latihan tiga hari dalam seminggu terus dilakukan. Organisasi di lini pertahanan masih harus sedikit kami perbaiki," jelas Sa'arih.



"Kami memang punya kiper kuat seperti M Farel Putra (baru kebobolan enam gol) tapi itu bukan berarti membuat pemain belakang bisa besar kepala. Harus ada koordinasi dan komunikasi karena ada sedikit kelemahan saat ambil keputusan," tambahnya.





Bicara soal strategi, Sa'arih mengakui skema bola-bola mati masih jadi andalan tim asuhannya. Sudah banyak gawang lawan mereka koyak lewat sepakan tendangan bebas sampai sepak pojok. Terbilang paling menakutkan diantara kontestan IJL Mayapada 2018 (U-11) lainnya.

Di babak play-off champions kemarin misalnya, gol penentu ke gawang Maesa Cijantung berasal dari free-kick terukur dari M Isfandyar. Seakan tidak mau ketinggalan, pemain yang berposisi sebagai seorang bek yakni M Zaki R.J ambil panggung untuk curi perhatian.

Khusus untuk Zaki, Sa'arih mengatakan anak asuhnya itu memang tengah on-fire. Bisa jadi, akhir pekan nanti bek bernomor punggung 21 dengan kaki kidal tersebut kembali tebar kejutan seperti kala mencetak gol indah ke gawang Maisa Bekasi.

"Jelas skema set piece masih jadi andalan kami. Sayang memang Zaki belum ditilik untuk bisa masuk IJL Mayapada All Stars," ujar Sa'arih.



"Kita lihat Minggu nanti, apa hal itu bisa jadi motivasi juga buat Zaki atau malah sebaliknya. Menarik dinantikan memang," sambung sang pelatih.



Bicara lebih dalam, jika bisa memilih Sa'arih enggan anak asuhnya "menikmati"  drama perpanjangan waktu di babak semifinal nanti. Motivasi ganda juga selalu mereka bawa jika sudah bertemu dengan Serpong Jaya. Ada rekor buruk yang ingin M Habsy dan kawan-kawan hentikan.

"Ya, dari rekor pertemuan anak-anak dengan Serpong Jaya di gelaran lain kita belum pernah menang, jadi motivasi lebih buat anak-anak mengubah tradisi itu. Tapi dari statistik kita dengan mereka di IJL Mayapada 2018 kekuatan kita sekarang bisa dibilang seimbang dari sektor belakang sampai lini depan," urai Sa'arih.



"Kita akan berusaha menang di waktu normal. Kenapa? Tidak menguras tenaga jika pada akhirnya bisa masuk ke final karena ASTAM atau SS Gagak Rimang sudah menunggu. Tapi jikapun ada extra-time, saya dan anak-anak selalu menyiapkan diri untuk hal itu. Sekali lagi kalau boleh memilih lebih baik diakhiri 2x15 menit," tutup Sa'arih tersenyum.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa