IJL.Com- Poseidon Atlantis Bachmid bukan sekadar nama semata. Menaklukkan ombak dan badai dari bawah mistar gawang.
Hasil gemilang didulang Serpong City Soccer School pada laga pekan pertama Indonesia Junior League (IJL) U-11, Minggu (11/2). Poin penuh dibawa pulang dari dua laga usai mengalahkan Wiradhika Soccer School dan SSB Pondok Bambu.
Kemenangan Serpong City terhitung cukup lengkap karena gawang mereka jauh dari noda alias tanpa kebobolan. Ya, itu semua salah satunya berkat Poseidon Atlantis Bachmid yang berdiri gagah mengawal benteng pertahanan terakhir.
Poseidon bak pelaut ulung yang menjinakkan ombak dan badai semata. Tak salah kalau ada istilah, nama adalah doa.
Nama Poseidon memang terkesan terdengar "asing" di telinga. Namun justru membuat banyak bertanya-tanya.
Dalam mitologi Yunani, Poseidon adalah dewa penguasa lautan. Kisahnya semakin populer sejak dikembangkan DC (penerbit buku asal Amerika) melalui komik dan film layar lebar.
"Ini pemberian nama dari mama. Oh iya, ayah saya itu adalah nahkoda kapal," ungkap Poseidon.
"Jadi dia suka sekali nonton film soal misteri-misteri lautan, salah satunya Poseidon dan Aquaman. Awalnya itu inspirasinya," ungkap bocah kelahiran 18 Oktober 2013 tersebut.
Jika ada peribahasa berbunyi pelaut ulung tidak lahir dari ombak yang tenang, Poseidon kini tengah berusaha menggenapinya. Karena itu ia pula ia punya alasan kuat untuk tetap tegar berdiri di bawah mistar gawang.
"Dulu tim kami kekurangan kiper, ya sudah saya beranikan diri saja," tegas Poseidon.
"Sekarang makin nyaman jadi kiper. Sudah tambah percaya diri. Saya ingin seperti ayah yang tidak gampang menyerah, semua ombak dan badai dihadapi," sambung Poseidon.
Sama seperti pemain seusianya, Poseidon tentu punya sosok panutan. Untuk yang satu ini, ia dengan lantang menyebut nama Iker Casillas.
"Penyelamatannya Casillas selalu enak ditonton," ungkap Poseidon.
"Dia juga bisa memimpin rekan-rekan setimnya. Jadi layak jadi idola," tandas Poseidon.
