IJL.Com- Punya kesempatan mencicipi turnamen internasional bertajuk JSSL Singapore 2018 jadi pelajaran sangat berharga untuk Serpong City Soccer School U-9. Format regulasi 3 on 3 sudah mulai terbayang untuk skuat The Wolf.
Tiga hari "menimba ilmu" di Negeri Singa pada 28-30 April 2018 benar-benar jadi pengalaman mengesankan untuk skuat Serpong City U-9. Seperti diketahui, ini adalah debut Dominic Sutton dan kawan-kawan menjalani laga internasional.
Sepak terjang Serpong City bisa dibilang tidaklah terlalu mengecewakan. Mereka mampu bawa pulang medali perunggu ke Tanah Air usai meraih peringkat tiga besar di kategori plate.
"Anak-anak dapat pelajaran berharga di Singapura kemarin, mereka jadi lebih tahu kualitas lawan-lawan yang lebih hebat," ujar pelatih Serpong City, Ahmad Naskolani.
"Sangat bagus rasanya bisa dapat pengalaman seperti itu. Anak-anak bisa banyak belajar," tambah Ahmad.
Di semifinal, Serpong City berhadapan kontra Can You Kick It. Hasilnya, The Wolf harus mengakui keunggulan wakil dari Thailand itu dengan skor tipis 2-3 lewat extra time format 3 on 3.
"Sebenarnya peluang kita besar untuk memenangkan pertandingan di regulasi 3v3 itu. Tetapi sayang anak-anak kurang beruntung dan justru kecolongan saat 2v2," terang Ahmad.
"Secara mental anak-anak masih belum terima dengan kekalahan lewat regulasi tersebut, ya mungkin karena mereka baru pertama kali merasakannya sebelumnya kan jika imbang langsung adu penalti. Tapi sekali lagi ini pelajaran buat mereka semua," tambah Ahmad.
Tidak ada yang perlu disesali seharusnya di balik takluknya Serpong City lewat regulasi 3 on 3 tersebut. Sebaliknya, The Wolf justru terbilang cukup beruntung karena bisa mencuri start dibanding tim kontestan IJL Mayapada 2018.
"Dengan adanya regulasi tersebut juga memacu saya sebagai pelatih untuk menyiapkan setiap laga jika memang 3v3 terpaksa dilakukan. Saya sudah ada bayangan strategi apa yang akan diambil jika masuk ke babak semifinal ataupun final IJL Mayapada 2018 nanti. Segalanya sudah harus dipersiapkan dari awal memang," tutur pria berusia 24 tahun itu.
Regulasi 3 on 3 memang akan mulai diperkenalkan pada babak semifinal dan final IJL Mayapada 2018 baik untuk kategori champions maupun plate. Kebijakan ini diambil menggantikan format adu penalti jika hasil imbang terjadi selama waktu normal.
"Di laga semifinal dan final apabila pertandingan hingga batas waktu normal skor tetap sama/imbang maka langsung dilakukan sistem 3 on 3 selama tiga menit. Apabila tidak menghasilkan gol hingga waktu habis akan dilanjutkan dengan 2 on 2. Jika papan skor belum juga berubah, opsi terakhir adalah 1 on 1. Tim yang pertama kali mencetak gol keluar sebagai pemenang," bunyi rilis dari hasil Technical Meeting.
Serpong City sendiri akan tergabung di Grup 3 pada babak play off champions 12 Besar. Mereka siap bersaing dengan CISS Soccer Skill dan Ragunan Soccer School untuk berburu tiket semifinal.
"Kami sudah sangat siap menatap play off 12 Besar IJL. Pengalaman dari Singapura adalah salah satu modal terbaik. CISS Soccer Skill dan Ragunan SS? Mereka tim yang bagus. Kita lihat hasilnya di atas lapangan," tandas Ahmad.
Sebelumnya di babak penyisihan grup, Serpong City sudah pernah bertemu Ragunan SS. Hasilnya saat itu The Wolf unggul dengan skor 2-0.