IJL.Com- Disaat tim-tim lain mulai ambil ancang-ancang untuk berlari kencang, demam panggung masih betah menghantui skuat Ragunan School. Lawan Pelita Jaya, saatnya putus mata rantai.
Dari dua laga awal kompetisi IJL Mayapada U-13 Grup Phenomenon performa Ragunan Soccer School memang masih jauh dari kata memuaskan. Juan Yahya dan kawan-kawan seperti lesu akibat kekurangan darah. Pemain seperti Nuno Leoporto terlalu banyak memeras keringat sendirian di atas lapangan.
Hal itu yang terus berusaha dibenahi pelatih Ragunan, Munaji. Ia sendiri mendiagnosa anak asuhnya masih dilanda wabah demam panggung.
"Kekalahan memang menyesakkan, di balik itu anak-anak juga masih kurang dinaungi keberuntungan," ujar Munaji.
"Saya harus akui mereka masih dilanda demam panggung. Seperti yang sudah pernah saya bilang, anak-anak 2005 di skuat ini rata-rata pengalamannya seumur jagung belum mencicipi sengitnya persaingan di atas lapangan. Tapi sebagai pelatih itu jadi tugas saya untuk membenahi," tambah Munaji.
Sang marinir memang enggan mengibarkan bendera putih, ia meminta anak asuhnya terus menatap ke depan. Faktanya, perjalanan memang masih begitu panjang, terhitung ada 11 laga tersisa jika Ragunan Soccer School ingin meraih tiket ke fase knock-out.
Ya, mata rantai bernama demam panggung itu memang harus segera diputus. Akhir pekan nanti di pekan kelima IJL Mayapada U-13 Grup Phenomenon, tim dengan lambang burung garuda ingin kembali menancapkan kukunya lalu terbang lepas seperti sediakala.
"Anak-anak yang absen di laga sebelumnya sudah siap tampil lagi. Kami akan maksimalkan kekuatan yang ada untuk mencuri poin, semoga Yang Kuasa memberi kelancaran," ucap pria berusia 44 tahun itu sambil tersenyum.
"Saya juga sudah meminta anak-anak melihat video rekaman pertandingan mereka," tambahnya lagi.
Peluang Ragunan meraih poin sendiri cukup terbuka mengingat lawan yang akan mereka hadapi yakni Pelita Jaya Soccer School punya nasib tidak jauh berbeda. Alpaz Alviansyah dan kawan-kawan saat ini masih terjebak di dasar klasemen sementara.
Baik Ragunan dan Pelita sendiri di IJL Mayapada U-13 memang ibarat raksasa yang masih betah tertidur pulas. Butuh sedikit saja momentum agar keduanya bisa bangun lalu melangkah lebih jauh.
"Nasib Pelita juga tidak jauh berbeda, ini yang akan saya sampaikan ke anak-anak agar mereka lebih termotivasi lagi. Para pemain juga harus paham perjalanan masih sangat panjang, bukan saatnya untuk menyerah," tegas Munaji.