IJL.Com- Indonesia Rising Star (IRS) mulai terbangun dari mimpi indahnya. Tidak main-main, Pro: Direct Academy (PDA) sudah menunggu di depan mata.
Sempat mencicipi puncak klasemen IJL Mayapada U-13 Grup Phenomenon jadi cerita tersendiri untuk sepak terjang IRS. Di awal musim, tim asuhan Sulistyo Hartono itu memang punya misi meraih tiket 16 Besar.
Sayang status capolista hanya bertahan dalam kurun waktu satu pekan. Pasalnya tren positif saat jumpa Villa 2000 tidak mampu dilanjutkan kala bertemu Satria Muda FA. IRS tumbang dua gol tanpa balas.
Kondisi dapur IRS saat dibekuk SMFA perlahan mulai terkuak. Sulistyo sendiri mengakui saat itu tim asuhannya seperti kesulitan bernafas.
"Ada hikmah di balik kekalahan dari Satria Muda, kami seharusnya tidak panik setelah gol cepat yang mereka sarangkan," terang Sulistyo.
"IRS berinisiatif untuk mengubah cara bermain, sebelumnya kami selalu low defend saat bertahan hasilnya di atas lapangan justru sering merasa tertekan sendiri setelah lawan unggul," sambung pria yang mengidolakan pelatih Persela Lamongan, Aji Santoso tersebut.
Sulistyo sendiri menolak jika ada anggapan timnya terlalu bergantung pada gelandang tengah mereka yakni Fauzan Akbar. Sebagai seorang "chef" (kepala koki), ia menegaskan semua pemain punya tugas masing-masing di dapur demi menghasilkan suguhan terbaik di atas "meja makan".
"Tidak ada komentar soal itu, hampir setiap pemain punya job desk-nya masing masing. Hanya saja, dihitung dari pengalaman, nama Fauzan memang lebih banyak mempunyai menit bermain yang lebih dari teman-teman nya," tegas Sulistyo.
Ada kesan IRS memang sudah kapok bermain dengan gaya bertahan. Tidak heran, laga melawan PDA jadi ajang pelampiasan.
"Tiga poin penting untuk kami dapatkan, tak ayal pakem 1-5-4-1 (defend counter) yang biasa kami jalankan akan saya ubah menjadi pola menyerang 1-4-3-3 (quick counter)," ungkap Komeng, sapaan akrab Sulistyo.
Komeng sendiri ogah ambil pusing soal performa PDA yang tengah on-fire. Seperti diketahui pekan sebelumnya, Zaidan Zuhayr baru saja menghabisi Indonesia Muda Utara (3-0).
Namun aksi gemilang PDA tidak ingin ditelan mentah-mentah begitu saja oleh Komeng. Ia meyakini tim asuhan Nur Ichwan itu bukannya tanpa celah.
"Hasil positif yang didapatkan kubu lawan di pertandingan sebelumnya menjadi motivasi tersendiri untuk kami, sebagai tim underdog saya berharap anak-anak bermain lepas dalam pertandingan nanti," ucap pelatih berlisensi C AFC itu.
"Saya sudah amati mereka, PDA punya organisasi antar lini sangat baik. Hal itu yang ingin kami buat berantakan akhir pekan nanti," tutup Komeng.