IJL.Com- Kekalahan menyakitkan dari Villa 2000 sudah benar-benar dilupakan anak-anak Ragunan Soccer School. Akhir pekan nanti saatnya move-on.
Bak tersambar petir di siang bolong. Mungkin itu adalah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan kondisi Ragunan Soccer School kala jumpa Villa 2000 pada laga pekan ketujuh IJL Mayapada U-13 Grup Phenomenon (25/11).
Bagaimana tidak saat itu Nuno Leoporto dan kawan-kawan dipermak Villa 2000 dengan skor mencolok 1-6. Selain agak kaget dengan gol cepat tim lawan, salah satu penyebab kekalahan anak-anak Ragunan tak lain adalah absennya kiper andalan mereka, M Faiz Firmansyah.
Meski demikian, tidak ada kekecewaan berlarut-larut yang mereka pendam. Ya, sudah saatnya melihat ke depan untuk segera move-on.
"Melawan Villa 2000 kami memang pakai penjaga gawang baru, mungkin saat itu dia masih grogi tapi tidak apa sebagai bahan pelajaran. Akhir pekan nanti Faiz sudah kembali lagi," ujar pelatih Ragunan Soccer School, Munaji.
"Saya dan anak-anak sepakat lupakan kekalahan kemarin, kami sambut pertandingan berikutnya. Mental dan fisik semua harus ikut siap tempur," tegas anggota Korps Marinir TNI Angkatan Laut tersebut.
Misi menabung poin memang jadi target Ragunan SS jika ingin terus menjaga asa lolos ke babak fase knock-out. Menariknya, akhir pekan nanti mereka akan menghadapi Satria Muda FA yang masih mengalami inkonsistensi permainan.
Bukan tidak mungkin ini jadi sebuah sinyal Ragunan akan kembali ke trek kemenangan. Dua nama disebut Munaji sudah siap tebar kejutan.
"Kami perlu poin untuk pertandingan besok, ada beberapa pemain yang kemarin tidak hadir dan sudah siap tampil dua diantaranya paling ditunggu yaitu Rizki Saputra Mukti Aji dan Raval Abdiasa Putra," jelas Munaji.
Wajah segar memang begitu diperlukan Ragunan demi mengubah energi permainan. Akan sangat sulit tentunya bermain sepanjang 2x25 menit dengan mengandalkan agresivitas Nuno seorang.
Namun Munaji meyakini Nuno memang salah satu pemain yang paling ia andalkan. Karakteristik pemain berdarah Nusa Tenggara Timur itu diakuinya adalah bahan bakar utama strateginya di atas lapangan.
Maka karena itu makin menarik rasanya menunggu kinerja Nuno saat laga kontra Satria Muda. Seperti diketahui tim lawan juga punya pemain dengan karakteristik tidak jauh berbeda dalam diri Ilham Sidiq.
"Sebenarnya Nuno tidak bekerja sendirian, saya biarkan ia bermain lepas dan liar di atas lapangan karena karakteristik anak ini memang seperti itu. Fisik sangat bagus dan benar-benar pekerja keras jadi itu yang saya manfaatkan dari Nuno," tutur Munaji.
Ragunan sendiri saat ini ada di peringkat ke-10 klasemen sementara dengan koleksi delapan poin dari empat laga. Sementara lawannya Satria Muda ada dua strip di atasnya, hanya berselisih satu angka.
Dapat diprediksi jalannya laga akan sangat ketat. Jika mampu meraih poin penuh, maka jalan Ragunan kembali masuk ke zona delapan besar terbuka sangat lebar.
"Kami jalanin saja tiap pekannya, yang penting tidak terlalu buruk di tabel klasemen nanti. Saya tahu anak-anak selalu berusaha memberikan hasil terbaik," ujar Munaji.
"Tidak bisa dipungkiri di usia seperti ini kondisi anak-anak masih labil, sebagai pelatih harus pintar-pintar menjaga dan merawat motivasi. Ini juga jadi tantangan disamping meracik strategi di atas lapangan," tutup Munaji.