IJL.Com- Kegagalan Raka Nur Asikin menunaikan tugas sebagai algojo penalti di laga versus Garec's bukan akhir dari segalanya. Hapus air mata, tegakkan kepala.
Misi KMJR untuk lolos ke babak perempatfinal IJL U-13 harus musnah di tangan Garec's lewat drama adu penalti. Bermain imbang 0-0 pada waktu normal, tim asuhan Harmawan "Awank" Hidayat terpaksa mengakui keunggulan lawannya dengan skor 2-4 saat adu tos-tosan.
KMJR bisa dibilang memang agak dijauhi dewi fortuna akhir pekan kemarin. Kalau saja bukan Farrell Damara yang berdiri di bawah mistar gawang Garec's, bisa jadi sudah ada dua gol dibukukan Muhammad Ridho Amri dan kawan-kawan pada babak pertama.
"Sebenarnya ada kendala non-teknis sebelum kami sampai di Sawangan, faktor utama karena macet parah di perjalanan yang biasanya hanya tiga jam tapi kemarin jadi enam jam, ditambah anak-anak belum makan siang jadi belum siap 100 persen untuk merumput alhasil cepat kelelahan," ujar Awank.
"Bicara garis permainan sebenarnya anak-anak sedang berada di puncak semangatnya namun terlalu banyak peluang emas terbuang percuma, tapi saya bangga dengan perjuangan mereka yang benar-benar tidak kenal lelah," ujar Awank.
Saat drama adu penalti dihelat, dua eksekutor KMJR gagal menunaikan tugasnya sebagai algojo 12 pas, salah satunya yakni sang kapten, Raka Nur Asikin. Praktis, usai peluit panjang dibunyikan, air matanya pelan-pelan menetes jatuh di atas lapangan.
"Pastinya sangat terpukul, tapi pulang pertandingan kemarin, saya langsung ajak anak-anak berenang di dekat Nirwana Park Sawangan, siapa tahu bisa sedikit mengobati," ujar Awank.
Awank sadar betul hantu penyesalan yang menggelayuti Raka. Meski demikian, ia meyakini tetes keringat sang kapten sudah terbayar lunas lewat militansi melampaui tapal batas.
Raka memang tampil begitu on-fire mengawal tembok pertahanan KMJR sepanjang 2x25 menit waktu normal. Gahar dalam urusan duel satu lawan satu, ogah neko-neko dan tak kenal kompromi, satu lagi ia juga terbilang cukup berani melepaskan tackle-tackle krusial. Ya, tridente Garec's dipaksa putar otak lebih keras.
"Ini untuk pertama kalinya Raka gagal mengeksekusi penalti. Saya lebih menenangkannya saja, jangankan Raka, pemain kelas dunia seperti Lionel Messi pun pernah gagal dalam drama tos-tosan. Kami sudah berusaha sangat baik tapi Tuhan berkehendak lain dan harus dapat ambil hikmahnya," ujar Awank.
"Sebagai seorang kapten, saya yakin Raka akan banyak mengambil pelajaran dari laga kemarin sebagai bekal masa depan," tutup Awank sembari menahan haru.