IJL.Com- Agresivitas Raziq Abdul Hanan bagai peluru tajam saat meneror benteng pertahanan lawan. Inspirasi goyang samba bikin tambah bergairah. 

ISA Marzuki Bandriawan pulang dengan torehan satu imbang dan satu menang saat melakoni laga pekan keempat Indonesia Junior League U-9. Imbang 1-1 saat jumpa Rajeg dan unggul 1-0 atas NAZ Purwakarta menjadi modal untuk meramaikan peta persaingan. 

Dua gol ISA MB lahir dari kaki orang yang sama. Tak lain dia adalah Raziq Abdul Hanan. 

Raziq memang punya karakter agresif dalam membongkar pertahanan lawan. Ia tak ubahnya peluru tajam saat sudah berada di atas lapangan. 

Meskipun baru pertama kali mengikuti atmosfer kompetisi IJL, Raziq tak sungkan tebar pesona. Persaingan yang panas jadi alasan kuat. 

"Persaingannya seru jadi selalu punya motivasi tampil bagus tiap bertanding. Pengen perbaiki posisi ISA MB di tabel klasemen juga," seru Raziq. 

"Crew-crew IJL juga bersahabat, baik-baik semua jadi saya tampil juga tidak tegang, tambah semangat," tambah Raziq seraya tersenyum lebar. 

Sejauh ini sudah lima gol disumbangkan Raziq. Jelas, itu belum cukup untuk menggambarkan agresivitanya. 

Apalagi di atas rumput hijau, Raziq enggan hanya sekadar cetak gol. Ya, ia ingin goyang samba. 

"Saya selalu suka pemain dari Brasil. Gaya permainan Samba-nya. Selalu main cantik," ujar Raziq. 

"Idolanya? Ricardo Kaka dan Juninho Pernambucano," sambung Raziq. 

Tekad untuk selalu bergoyang samba itu pula yang nampaknya akan Raziq jadikan modal untuk tampil sebagai aktor protagonis. Apalagi ia juga yakin ISA MB mampu lolos ke fase bergengsi yakni babak 12 Besar Championship Series. 

"Insya Allah yakin pasti bisa ke babak Championship. Karena tim saya ini sudah kebentuk lama, jadi chemistrynya kuat," jelas Raziq. 

"Tapi masih ada juga yang harus saya perbaiki, finishing harus lebih tenang," tandas Raziq.