IJL.Com- Aksi Muhammad Rija Khairirafi di lini depan FU15FA Bina Sentra semakin menjadi-jadi. 13 jebakan offside belum mampu meredam daya ledak Rijagol.
FU15FA Bina Sentra terus melaju di trek lurus. Kemenangan atas BMIFA di laga sebelumnya sukses mereka lanjutkan akhir pekan kemarin saat jumpa Brazilian Soccer School.
Skor 3-1 dibawa pulang Firman Utina Boys. Dua gol Imam Fathoni dan aksi menawan Muhammad Rija Khairirafi jadi bayaran setimpal kerja keras di atas lapangan.
Menyebut satu nama pemain, lagi-lagi sosok Rija memang kembali mencuri perhatian. Pergerakannya di sektor lini depan FU15FA Bina Sentra praktis membuat bek Brazilian kalang-kabut.
Dilayani dan melayani, begitu karakter Rija di atas lapangan. Dua gol Toni ke gawang Brazilian tidak bisa lepas dari cara striker bertubuh jangkung itu membelah pertahanan tim Samba.
Sudah dua laga berturut-turut Rija mencatatkan namanya di papan skor. Total sudah ada tiga gol ia sumbangkan untuk FU15FA Bina Sentra, sebelumnya jala gawang BMIFA dan All Star Galapuri sudah pernah jadi saksi.
"Bahagia pastinya bisa dua laga berturut-turut bikin gol. Khusus saat laga melawan Brazilian kemarin saya persembahkan untuk almarhum kakek saya," ujar Rija.
"Jujur, di bangku sekolah saya bukan tipe anak yang pintar. Mungkin saat ini satu-satunya cara membahagiakan kedua orangtua saya hanya lewat sepak bola dengan bermain bagus dan bikin gol," tambah Rija.
Peran sentral Rija memang diakui sepenuhnya oleh pelatih FU15FA Bina Sentra, Muhammad Firdaus. Ia mengakui anak asuhnya itu punya nilai jual mahal sebagai seorang juru gedor.
"Dia tipe striker yang sangat ideal sekali, kecepatan punya ditambah naluri gol bagus dan skill ciamik," ujar Firdaus.
"Seorang target-man, kami lihat dia sangat cocok di posisi tersebut, oleh karena itu tim pelatih sepakat mengirim Rija dengan tugas utama menggedor pertahanan lawan," tambah Daus.
Di luar lapangan Rija sendiri termasuk anak yang pemalu. Namun saat sudah menginjakkan kaki di rumput hijau, jangan sampai tertipu dengan sepak terjang striker bernomor punggung 20 tersebut. Berbeda total 180 derajat.
"Dia sosok pemain yang baik dari sisi attitude dan sangat akrab dengan rekan-rekan setimnya meski agak sedikit malu-malu atau lebih tepatnya segan dengan pelatih. Mungkin Rija sedikit jaga image ya," tutur Daus seraya tertawa lebar.
"11-12 karakternya dengan Temmy Saputra yang energinya dikeluarkan total saat sudah ada di atas lapangan, itu yang buat saya salut. Kami selalu menggajarkan ke setiap pemain agar punya rasa jangan mau kalah, semacam prinsip untuk selalu coba ditanamkan," ungkap pelatih terbaik pekan ke-14 tersebut.
Di balik kemenangan atas Brazilian Soccer School, ada catatan menarik saat Rija dan kawan-kawan 13 kali terperangkap jebakan off-side. Beruntung Rijagol tak dihinggapi hantu frustrasi.
Daus sendiri nampak "bersyukur" dengan catatan tersebut. Setidaknya ada bahan evaluasi sebagai modal tambahan untuk Rija menatap laga-laga selanjutnya.
"Sudah masuk laporan dari coach Handri Gunawan kemarin catatan offside tersebut. Inilah kekurangan para pemain kami yang hanya fokus melihat bola dan tidak memperhatikan gerak-gerik bek lawan," tegas Daus.
"Saya kemarin tidak ada di pinggir lapangan karena ada tugas mendampingi tim 2002 ke Yogyakarta. Cukup penasaran juga sebenarnya dengan aksi Rija, semoga video rekaman pertandingannya bisa cepat kami saksikan utamanya sebagai bahan evaluasi," ujar Daus.
Kemenangan atas Brazilian sendiri membuat peluang FU15FA Bina Sentra menembus fase knock-out kian terbuka lebar. Meski demikian Daus tidak ingin anak asuhnya gegabah, pesan sederhana pun ia tiupkan untuk Rijagol.
"Pesan kami sangat sederhana untuk pemain FU15FA Bina Sentra terutama Rija, tidak pernah bosan terus disampaikan agar berlatih,berlatih dan berlatih karena perjalanan masih jauh dan butuh perjuangan," tandas Daus.