IJL.Com-Misi ASTAM menjinakkan Maesa Cijantung berakhir sempurna. Dua gol Reza Wahyu Hidayat ditutup aksi menawan Ridho Anggun Sekartaji.
Skuat ASTAM sukses menuntaskan misinya. Mitos kutukan Si Burung Hantu, julukan Maesa ditepis jauh-jauh. Hasilnya, poin sempurna mereka rengkuh.
Di atas lapangan, anak-anak ASTAM memang bermain penuh totalitas tinggi. Agresivitas lini sayap Maesa yang terkenal cukup menakutkan seketika mati kutu di hadapan Daffa Daud dan kawan-kawan.
Senyum puas terlempar dari wajah pelatih ASTAM, Heri Komarudin. Angkat topi ia berikan untuk anak-anak asuhnya.
"Anak-anak sudah bermain maksimal dan mampu menunjukan permainan terbaiknya walaupun masih ada yang perlu kami evaluasi," ujar Heri.
"Di lini belakang, anak-anak sudah memahami apa yang telah disusun dalam proses latihan, kuncinya adalah menjalankan prinsip dalam bermain dan disiplin posisi," sambung Heri dengan wajah semringah.
Prinsip itu pula yang membuat ASTAM tidak cepat layu meski sempat kecolongan terlebih dahulu lewat aksi cantik bek Maesa, Ahmad Rafi. Faktanya gol tersebut seperti membangunkan anak-anak Tangerang Selatan dari tidurnya.
"Gol yang diciptakan Maesa lebih kepada kelengahan individu dari Ridho Anggun Sekartaji, harusnya ia datang untuk menutup pergerakan lawan," terang Heri.
"Tapi setelah gol tersebut anak-anak mulai terpacu untuk lebih konsentrasi dan alhamdulillah hasilnya kami bisa menyamakan kedudukan," tambah pelatih berusia 23 tahun itu.
Tersulut lewat gol Maesa, Ridho seperti tak mau tinggal diam. Bicara dari hati ke hati dengan Heri saat turun minum membuat pemain bernomor punggung 57 itu tampil lebih menggila.
Dibayar lunas, dibayar tuntas. Satu gol cantik dipersembahkan Ridho, sundulan kepala dengan cara membelakangi gawang jadi garansi kemenangan ASTAM.
"Setelah selesai babak pertama, saya banyak kasih masukan untuk Ridho agar lebih fokus memanfaatkan peluang yang ada. Kuncinya adalah konsentrasi dan tetap tenang saat duel satu lawan satu dengan kiper," tegas juru taktik yang mengidolakan Josep Guardiola tersebut.
"Cukup terkejut lewat gol dari Ridho karena itu bola udara yang cukup sulit dijangkau. Harusnya pertandingan kemarin dia bisa cetak hat-trick namun sayang dua kali terjebak offside dan dua kali tendangannya meleset dari sasaran," tutur Heri seraya tersenyum lebar.
Kemenangan ASTAM atas Maesa memang ibarat paket komplet. Utamanya apalagi kalau bukan lini depan mereka yang kembali menebar teror lewat kaki Reza Wahyu Hidayat.
Begitu sadis memang cara Reza menghantui kiper Maesa. Betul-betul tipe striker berdarah dingin.
Brace (dua gol) dicetak Reza ke gawang Maesa. Praktis, saat ini ia bersaing di puncak top-skorer IJL U-13 bersama Satrio Mega Insan, gelandang Salfas Soccer.
"Tidak bisa dipungkiri Reza memang punya naluri gol yang tinggi, dia bisa menusuk lewat sayap ataupun langsung dari tengah. Sudah cetak tujuh gol untuk ASTAM, saya harap itu menjadi pelecut rekan-rekan setimnya untuk bisa menyamai tabungan gol dari Reza," tandas Heri.