IJL.Com- Mampu membawa ASTAM melaju ke babak final Indonesia Junior League dua musim berturut-turut berbuah hasil manis untuk seorang Robin Meilast. Namanya resmi didaulat sebagai pelatih IJL Elite.
Muda, berkarakter, penuh inovasi. Tiga kata tersebut rasanya pantas untuk menggambarkan sosok seorang Robin Meilast selama membesut ASTAM di kompetisi Indonesia Junior League (IJL).
Ada fakta tidak terbantahkan, Robin jadi salah satu pelatih paling berpengaruh pada gelaran IJL. Dua musim berturut-turut ASTAM U-11 dibawanya ke partai puncak.
Meski gagal meraih gelar juara, ada nilai lebih yang membuat CR layak diacungi jempol. Setiap pekannya selalu ada variasi permainan baru yang ditawarkan sang juru taktik di atas lapangan. Istilah kata, kerap memanjakan mata penonton.
Faktor itulah yang membuat dirinya resmi diberi daulat sebagai pelatih IJL Elite. Seperti diketahui skuat pilihan tersebut adalah kumpulan 12 pemain terbaik kompetisi IJL Mayapada U-11 yang dalam waktu dekat akan menjalani agenda turnamen internasional regional Asia Tenggara.
"Robin resmi kami tunjuk sebagai pelatih IJL Elite 2018," ujar CEO Indonesia Junior League, Rezza Mahaputra Lubis.
"Dia termasuk pelatih yang kami tunggu-tunggu. Masih muda, punya attitude cukup bagus di dalam dan luar lapangan. Dua musim berturut-turut kami selalu pantau hal-hal tersebut. Utamanya selalu mau belajar karena bukan hal mudah mengantar sebuah tim masuk final dengan tingkat konsistensi permainan tinggi," tegas Rezza lagi.
"IJL juga ingin ucap terimakasih untuk ASTAM, tempat Robin bernaung. Saya sudah hubungi coach Dzulfkri Bashari (pendiri ASTAM), dia juga antusias dan bangga sekali," sambung Rezza.
IJL Elite sendiri sebelumnya dibesut oleh Washiyatul Akmal. Namun kini kesibukannya bersama Persija Jakarta U-19 membuat Akmal diberi alih tugas sebagai Direktur Teknik Indonesia Junior League.
"Coach Akmal pastinya terus memantau perkembangan IJL Elite termasuk anak-anak jebolan 2017 lalu. Kesibukannya di Persija U-19 memang sangat padat, ditunjuknya Robin juga dapat dukungan darinya," sebut Rezza.
Bangga Bukan Kepalang
Sementara itu perihal penunjukan dirinya, CR mengaku bangga bukan kepalang. Menurutnya ada sebuah penghormatan dan tanggung jawab besar tak tak ternilai ia dapatkan.
"Alhamdulillah, kemarin pak Rezza hubungi saya. Kalau memang diberikan kepercayaan, tentu saya ingin berikan yang terbaik," ujar Robin.
Tak hanya bangga, ada rasa haru juga didapatkan oleh Robin. Ia sendiri kaget dengan kabar ditunjuk mengarsiteki IJL Elite.
Enggan terlalu membusungkan dada, Robin mengatakan deretan pelatih-pelatih hebat di kompetisi IJL yang pernah ia temui membuat dirinya semakin haus ilmu. Belum lagi dengan perjuangan pemain di atas lapangan hingga membuat ayah satu anak itu ikut termotivasi.
"Terharu dan bahagia dapat penghargaan sebagai pelatih IJL Elite. Kaget sudah pasti karena di kompetisi lndonesia Junior League banyak pelatih hebat, dari situlah saya tidak berhenti dapat motivasi," ungkap Robin.
"Banyak yang saya dapat dari IJL. Belajar mengatur rotasi pemain, mengenal rekan-rekan satu profesi yang hebat juga perjuangan anak-anak luar biasa untuk meraih mimpinya. Selalu beri motivasi ke murid dan orangtua, memberikan kepercayaan diri untuk tiap pemain agar lebih baik lagi," tutur CR.
IJL Elite sendiri rencananya akan menggelar latihan perdana pada akhir pekan ini. Stadion Mini Cisauk, Kabupaten Tangerang akan jadi markas M Isfandyar dan kawan-kawan menempa kekuatan.