Royhan: Bertempur ala Gerilya




IJL.Com- Pantas saja rasanya kapten Sukabumi Pro Soccer U-13, Royhan ke luar lapangan sembari menepuk dada. Totalitas laksana prajurit infanteri.

Setelah menunggu selama dua pertandingan, poin sempurna akhirnya dapat dikantongi Sukabumi Pro Soccer. Dalam lanjutan laga pekan kelima IJL U-13 yang berlangsung Sabtu (3/10), partai megah bertajuk Derby Tanah Pasundan versus Akademi Persib Bogor ditutup dengan skor akhir 1-0.

Gol tunggal kemenangan Sukabumi Pro Soccer diciptakan bomber andalan mereka, Roby Faturahman. Tembakannya meluncur deras membuat si kulit bundar bersarang di pojok gawang Akademi Persib Bogor.

Dalam laga tersebut, selain Roby yang kerap menjadi buah bibir, tidak ketinggalan muncul ke permukaan persona gelandang bertahan Sukabumi Pro Soccer, Royhan. Pemain paling sibuk, satu kata tergambar, total!!

Bagaimana tidak, terjalnya medan laga membuat Royhan menjadi pemain yang paling "kotor". Gelandang bernomor punggung enam tersebut tak ubahnya seperti prajurit infanteri.

Dalam dunia kemiliteran Indonesia, prajurit infanteri adalah pasukan pejalan kaki yang dirancang untuk melakukan pertempuran jarak dekat. Lahir dari perang gerilya saat masa revolusi kemerdekaan, kegigihannya tak usah diragukan lagi.

"Apapun itu bagaimanapun kondisi lapangannya tidak boleh jadi alasan, saya siap," tegas Royhan.



"Tidak masalah, main bola ya harus berani kotor. Ini juga semua demi tim," tambah Royhan yang juga merupakan kapten Sukabumi Pro Soccer.

"Saya juga dapat kepercayaan memakai ban kapten Sukabumi Pro Soccer, saya tidak mau sia-siakan untuk mengasah jiwa kepemimpinan saya," tegas Royhan lagi seraya tersenyum bangga.



Memang di atas lapangan, Royhan jadi pemain pertama yang merusak alur serangan Akademi Persib Bogor. Kalau boleh meminjam gaya bahasa salah satu komentator sepak bola nasional, tepat rasanya fans berat Evan Dimas dan Zulfiandi diberi predikat gelandang "pencuci piring".

Royhan juga menambahkan, kemenangan atas Akademi Persib Bogor sejatinya lebih dari sekadar poin penuh semata. Ia menegaskan ini ibarat pembuktian kalau Sukabumi Pro Soccer memang belum habis.

"Tiap bertanding di IJL, kami semua di Sukabumi Pro Soccer harus bangun jam tiga subuh, berangkat jam enam pagi. Jadi kami tidak mau sia-siakan semua perjuangan itu," jelas Royhan.





"Dua kekalahan di laga sebelumnya tidak akan membuat kami patah semangat. Ya kalah, seri atau menang kami sama saja, tetap semangat," tegas Royhan seraya menepuk dada.


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa