IJL.Com- Rasa haru menyelimuti pelatih Serpong Jaya, Iwan Rukmana usai timnya dipastikan lolos ke babak play-off Group Champions 8 Besar Indonesia Junior League (IJL) U-11. Sangat memeras otak, bukti sepak bola bukan hitungan matematika.
Babak play-off Group 4 Champions 16 Besar IJL U-11 yang digelar pada Minggu (29/5) berhasil dilewati anak-anak Serpong Jaya. Dua menang (atas Prima Soccer School dan FIFA Farmel) serta satu kalah (dengan Bimba FC) menjadi garansi 'Black Panther' untuk melangkah ke fase selanjutnya.
Sudah barang tentu, jalan yang dilalui skuat besutan Iwan Rukmana tersebut tak serta merta mulus begitu saja. Di laga terakhir sebagai ajang penentuan, dengan susah payah kemenangan atas FIFA Farmel dicatatkan lewat gol semata wayang Mohammad Ridho Setiawan.
Usai peluit panjang dibunyikan, rasa haru tak bisa disembunyikan Iwan Rukmana. Matanya berkaca-kaca, sesekali ia tak henti menarik nafas.
Bagaimana tidak, FIFA Farmel dan Serpong Jaya sudah pernah terlebih dahulu di babak penyisihan grup dimana 'Black Panther' harus mengakui keunggulan 'Jawara Rajawali' dengan skor 0-2. Namun di fase Champions, sepak bola bukan hitungan matematika.
Apalagi Farmel yang notabene jawara bertahan punya rekor tidak kebobolan selama 15 laga dan hanya butuh hasil imbang untuk melangkah ke babak Champions 8 Besar. Tetapi di atas rumput hijau, kejutan itu lahir.
"Alhamdulillah, lega sekali saya. Materi pemain Serpong Jaya ini bisa dibilang seadanya. Berat pastinya berhadapan dengan lawan sekelas FIFA Farmel. Ya, tapi inilah sepak bola ya bukan hitungan matematika," ujar Iwan.
"Saya lihat memang anak-anak sempat terbebani saat dengar nama FIFA Farmel, tapi sekaligus juga termotivasi menghentikan langkah jawara bertahan. Tapi saya tekankan lupakan itu semua, hadapi saja dan bawa fighting spirit," tegas Iwan seraya menyeka air matanya.
Iwan sendiri tak memungkiri harus memutar otak demi membendung nafsu FIFA Farmel. Ia pun bersyukur strateginya berjalan dengan maksimal.
Seperti diketahui, pasca tertinggal, FIFA Farmel langsung melancarkan invasi serangan tak henti ke jantung pertahanan Serpong Jaya. Namun Serpong Jaya lebih tangguh menjinakkan badai.
"Saya tahu FIFA Farmel jelas bukan tim sembarangan, alhasil saya harus otak-atik posisi pemain di atas lapangan. Mengalahkan mereka rasanya seperti raih gelar juara," tutur Iwan.
"Tapi dari balik itu semua, alhamdulillah saya lega bisa menenangkan anak-anak di laga yang sangat berat ini," tambah Iwan.
Meski demikian, Iwan tak mau anak-anak asuhnya tenggelam dalam euforia. Ya, pesta cukup sehari saja!
"Tidak boleh, kami tidak boleh tenggelam dalam euforia. Pestanya cukup satu hari saja. Secepatnya kami harus kembali ke markas," tegas Iwan.
"Kembali ke markas, kembali berlatih. Ayo kerja lebih keras," tandas Iwan.