IJL.Com- Cakar tajam pasukan Serpong Jaya mencabik mangsanya dalam lanjutan laga pekan ketiga Indonesia Junior League (IJL) U-11. Target tepat kena sasaran.
Serpong Jaya kembali ke trek positif. Hasil minor yang terpaksa ditelan pada pekan kedua lalu berhasil ditebus anak asuhan Iwan Rukmana.
Pada laga pekan ketiga IJL U-11, Minggu (20/2), Serpong Jaya berhasil membungkam Sukabumi Pro Soccer dan Bogor Soccer School. Target tepat kena sasaran.
"Ini setidaknya jadi sinyal kalau kami sudah bisa bangkit. Dua kekalahan yang lalu semoga jadi yang terakhir dan dijadikan pembelajaran berharga," ujar Iwan.
"Target kami untuk pekan ketiga ini memang bisa bawa pulang poin penuh. Alhamdulilah, kesampaian. Meskipun masih ada gaya permainan anak-anak yang menurut saya baru mencapai level 70 persen kalau bisa di atas itu saya lihat sebenarnya bisa berujung panen gol," sambung Iwan.
Serpong Jaya bisa dibilang bermain tanpa celah saat menyudahi perlawanan Sukabumi Pro Soccer dan Bogor Soccer School. Tebalnya tembok pertahanan menjadi salah satu identitas tim berjuluk 'Black Panther' tersebut.
Sapuan bola bersih, memblokade ruang gerak sekaligus tembak pemain lawan dan sigap melepaskan intersep begitu fasih dimainkan tiga bek sejajar ala Serpong Jaya. Tak pelak itu membuat Iwan merasa lebih aman.
"Saya memang memberi kepercayaan penuh dengan skema tiga bek sejajar. Saya puas dengan performa mereka," ujar Iwan.
"Tapi seperti yang saya bilang tadi. Masih harus ada perbaikan, misalnya di sektor lini depan dimana striker kami terlihat belum maksimal. Semoga pekan selanjutnya, jikalau menang bisa lebih meyakinkan," tambah Iwan seraya melempar senyum.
Hasil di pekan ketiga membuat Serpong Jaya kini bertengger di peringkat keempat tabel klasemen sementara Grup B dengan raihan 22 poin dari tujuh laga. Menjaga tradisi untuk lolos ke babak Champions 16 Besar sejak musim 2018 tetap jadi target 'Black Panther'.
"Oh iya pastinya kami punya target menjaga tradisi itu. Musim ini tantangannya lebih besar karena materi pemain yang Serpong Jaya bawa benar-benar dari nol kami bina," ujar Iwan.
"Tantangan lebih berat tapi ada sebagai pelatih ada kepuasan dan kenikmatan tersendiri yang saya rasakan jika pelan-pelan target bisa tercapai," pungkas Iwan.