IJL.Com- Kota Tangerang berhasil dikuasai sepenuhnya oleh Salfas Soccer. Jelas terlihat, skema bola mati Satrio Mega Insan dan kawan-kawan makin menakutkan.
Tujuh gol dari dua laga jadi catatan yang diraih Salfas Soccer. Usai menghempaskan Stoni Indonesia, akhir pekan kemarin giliran BMIFA mereka bungkam dalam laga bertajuk Derby Tangerang.
Di atas lapangan, Salfas tetap bermain dengan ciri khasnya. Permainan bola dari kaki ke kaki dimotori Satrio Mega Insan sebagai sang konduktor sampai kekuatan sayap mereka yang diisi Tedja Kusuma dan Paskah Nainggolan benar-benar membuat pemain BMIFA kerepotan.
"Alhamdulillah cukup puas dengan hasil yang diraih anak-anak dari segi permainan maupun hasil di papan skor, cuma masih ada sedikit kesalahan mendasar dilakukan terutama ketenangan dalam hal penguasaan bola," beber pelatih Salfas, Julkipli.
Catatan yang tidak kalah membuat Jul tersenyum puas tentunya adalah keberhasilan anak-anak asuhnya menjaga rekor nir-kebobolan. Memang, sudah dua laga beruntun Lionel Rizky Budianto dan rekannya, Muhammad Iqbal tidak memungut bola dari gawangnya.
"Lini belakang alhamdulillah bekerja lebih baik dalam dua laga terakhir. Ini karena mereka belajar dari evaluasi pertandingan tiap pekannya," ucap Jul.
Kemenangan Salfas sendiri tak bisa lepas dari kejelian mereka memanfaatkan peluang melalui skema bola-bola mati. Ya, ada dua gol diciptakan lewat proses set-piece khususnya tendangan bebas.
Pertama ada nama Iqbal Setiawan. Golnya melalui tendangan bebas di menit ketujuh benar-benar membuat anak-anak BMIFA terkejut. Begitu keras bak roket menghantam titik sasaran.
Berikutnya di menit ke-26, giliran Satrio yang unjuk gigi. Prosesnya pun terbilang mirip dengan gol Iqbal. Akan sulit bagi kiper manapun menghadang sepakan berkelas pemain jebolan IJL Elite 2017 itu.
Dalam hal tendangan bebas, Salfas memang terbilang begitu menakutkan. Ya, ada snipper-snipper handal menghuni kesebelasan asal Swasa Perum II, Kota Tangerang ini. Jika tidak membuat jala gawang bergetar minimal sudah bisa beri ancaman ke kiper-kiper lawan sampai alami shock teraphy.
"Iqbal dan Satrio mempunyai kemampuan bola mati yang bagus," terang Jul.
"Itu sudah skema dalam latihan yang saya selalu berikan pada mereka dalam satu pekan terakhir sebelum laga melawan BMIFA. Cukup kaget juga sebenarnya dengan cara dua anak ini melepaskan tembakan," tutur Jul seraya tersenyum.
Tiga poin yang dibawa pulang Salfas membuat mereka terus konsisten meramaikan tabel papan atas klasemen Grup Sensation. Saat ini, tim yang identik dengan jersey kebesaran berwarna kuning itu tengah menempel ketat sang capolista, ASIOP Apacinti dengan raihan poin sama, 14.
"Pemain akan ketat sekali kedepannya, pasti lebih seru lagi untuk mengamankan tiket zona delapan besar apalagi masih banyak lawan-lawan besar menunggu Salfas di depan mata," tandas Jul.