IJL.Com- Lini depan CISS akhirnya menunjukkan taringnya di pekan kedelapan IJL Mayapada U-13 Grup Sensation. Java Soccer Academy jadi santapan M Arief Firmansyah dan kawan-kawan berbuka puasa.
Penantian anak-anak CISS berbuah manis. Berhadapan dengan Java Soccer Academy, tim asuhan Dedi Suryaman itu mampu merasakan nikmatnya poin penuh untuk pertama kalinya usai membungkam lawannya dengan skor 2-0.
Dua gol M Arief Firmansyah jadi pembeda di laga tersebut. Meski harus mengawali laga dari bangku cadangan tidak membuat pemain bernomor punggung 10 itu jadi minder.
Sebelum Arief turun gelanggang, berulangkali pemain CISS memang dibuat frustrasi oleh penampilan apik kiper JSA, Zenith Kenzy. Namun sekali lagi, buah kesabaran itu selalu manis akhirnya.
Tidak hanya Arief yang layak dapat bintang. Nama winger cilik seperti Bayu Daya Perkasa juga tak ketinggalan membetot perhatian.
Harus diakui Bayu pula yang membuat tenaga pemain JSA terkuras habis. Skill individu serta teknik kecepatan pemain bernomor punggung tujuh itu kerapkali jadi sumber malapetaka anak-anak Halimperdanakusuma.
"Saya tidak terkejut dengan dua gol yang diciptakan Arief, sebelum laga ia memang sudah mengutarakan tekadnya untuk mencatatkan nama di papan skor," jelas pelatih CISS, Dedi Suryaman.
"Soal Arief yang datang dari bangku cadangan itu lebih kepada soal taktik, utamanya dalam hal merotasi pemain. IJL ini sistemnya liga jadi tiap pekannya saya anggap ujian bagi tiap anak dalam bermain bola artinya mereka harus bisa menguasai beberapa posisi dan peran di atas lapangan," beber Dedi.
Namun Dedi masih belum bisa tersenyum terlalu lebar. Ia sendiri mengatakan masih banyak pekerjaan rumah untuk dirinya. Kembali dan lagi-lagi sorotannya ia tujukan ke sektor lini depan.
Memang jika bisa sedikit saja lebih tenang, bukan tidak mungkin CISS bisa pulang lebih dari dua gol. Jelas, catatan besar ini yang dikantongi Dedi sebagai bahan evaluasi.
"Anak-anak masih bermain ngotot dan terlalu nafsu untuk mencetak gol sehingga emosinya tidak terkontrol alhasil finishing mereka masih terlihat lemah," terang Dedi.
"Padahal saya sebagai pelatih sudah mengintrusikan agar mereka tetap bermain dengan have fun with soccer agar tetap tenang, fokus dan senang. Insya Allah dalam pertandingan berikutnya akan kami perbaiki lagi," tambahnya.
Meski demikian Dedi tidak mau memungkiri betapa pentingnya arti poin penuh untuk kiprah anak asuhnya selama kompetisi IJL Mayapada U-13 berjalan. Secara keseluruhan dari tiga laga terakhir memang sudah ada sinyal kalau CISS bisa berbicara lebih banyak.
"Poin penuh sangatlah penting sekali dalam suatu pertandingan pada babak penyisihan grup, tentunya harus lebih keras lagi latihannya untuk mencapai hasil yang lebih maksimal," ujarnya.
"Pertandingan demi pertandingan berjalan dengan baik dan kualitas teknik juga skill anak-anak kami meningkat tiap pekannya. Hal ini yang benar-benar saya apresiasi," tutup Dedi.