Taffarel Daviano; Batu Karang dari Karawang




IJL.Com- Persona Taffarel Daviano sebagai batu karang Alba FC U-11 memang semakin tidak bisa terbantahkan. Ganjaran setimpal untuk bek kelas pekerja.

Tidak sulit untuk mengupas betapa krusialnya peran Taffarel Daviano di skuat Alba FC asuhan Ijang Roby Anwar. Panasnya atmosfer persaingan IJL U-11 membuat bek dengan "nomor nyentrik" tersebut semakin menunjukkan kapasitasnya sebagai batu karang kualitas jempolan.

Urusan duel udara, Taffarel dibekali jumping header yang terbaik di kelasnya. Begitu handal menangkal serangan bola-bola mati. Ogah neko-neko tak kenal kompromi melepaskan intersep di saat-saat genting.

Totalitas Taffarel jadi jaminan mutu di benteng pertahanan Alba. Karakteristiknya yang keras namun tidak sampai menjurus kasar begitu diidam-idamkan oleh banyak pelatih.



Pekan keempat IJL U-11 jadi salah satu momen terbaik yang dicatatkan Taffarel. Insting gelandang serang sekaligus raja gol  Giras FC, Muhammad Ridwan mampu ia redam. Lini depan GRT Sitanala ia kikis. Tidak sampai disitu, bocah yang mengidolakan Captain Tsubasa itu juga dua kali mencatatkan namanya di papan skor.

Raihan statistik tersebut membuat Taffarel mendapat ganjaran setimpal. Komite pemain IJL tidak ragu memberi label best of the best player pekan keempat IJL U-11 untuk bek kelahiran Karawang, 6 Desember 2008 itu. Pantas pula sepatu Ortuseight mendarat di tangannya.

"Layak, memang sangat layak mengingat sudah tiga kali pula Taffarel masuk dalam barisan pemain terbaik IJL tiap pekannya. Dia pemain belakang yang konsisten, komitmennya menjalani sebuah pertandingan luar biasa. Seperti kita ketahui, insting golnya juga menawan," ujar Ijang.



"Sangat kaget dia katanya bisa dapat penghargaan tersebut, apalagi pertandingan kemarin dia baru pulang dari Semarang tapi langsung main di IJL. Taffarel sepertinya tidak kenal kata lelah dan capek," sambung Ijang seraya mengacungkan jempol tanda sebuah kekaguman.



Ayah Taffarel, Oktav sendiri tak henti mengucapkan rasa terima kasihnya. Menurutnya, performa apik sang buah hati tidak lepas dari atmosfer sengitnya kompetisi yang sukses diracik IJL.

"Cukup terkejut sebenarnya dengan progresifnya performa yang diperlihatkan Taffarel. Ini tidak lepas dari kualitas lapangan yang begitu memadai dan atmosfer kompetisi luar biasa tentunya," ujar Oktav.



"Di dalam atau luar lapangan ya begitulah Taffarel, anaknya keras, selalu pantang menyerah kalau ada tujuan yang ingin ia raih tapi ia paham artinya disiplin yang dimulai dari sendiri walaupun ada manjanya juga. Sekali lagi terimakasih untuk kepercayaan yang diberikan komite IJL, sepatu Ortuseight ini mungkin buah jerih-payah Taffarel yang jauh-jauh datang dari Karawang," tandas Oktav.



Sepatu Ortuseight yang dikenakan Taffarel tentunya bisa jadi senjata ampuh bagi dirinya guna meredam insting gol penyerang tim lawan. Teknologi Ort-ShoX pada insole Ortuseight misalnya yang bisa memberikan kenyamanan dan grip pada telapak kaki agar Taffarel tetap aman dalam melakukan gerakan spontan khususnya saat melakukan duel-duel bola udara yang kerap jadi andalannya.

Fungsi insole terbilang sangatlah penting untuk meredam tekanan kaki. Tanpa perlindungan teknologi kekinian apalagi ditambah pul terbuat dari plastik, jangan heran jika cedera pergelangan kaki bisa menghantui bek-bek pekerja keras layaknya Taffarel.





  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa