IJL.Com- Untuk ukuran seorang pemain belakang, nomor punggung Taffarel Daviano memang tergolong unik. Gara-gara film Captain Tsubasa.
Jauh sebelum kompetisi IJL U-11 dimulai, Taffarel Daviano sudah kerap menjadi bahan "omongan" banyak orang. Bukannya tanpa sebab jika melihat gaya permainannya yang terbilang sangat militan di lini belakang Alba FC hingga tidak jarang membuat pemain lawan ngeri.
Taffarel memang tipe bek yang dikenal sangat agresif. Rajin melepaskan tackle, intersep dengan timing yang tepat. Benar-benar tak kenal kompromi hingga terbilang efektif membuat barisan pemain lawan putar otak bahkan tidak jarang sampai ciut nyali.
Gigih. Itu kata yang paling tepat untuk menggambarkan bagaimana cara Taffarel bekerja di atas rumput hijau. Prinsipnya dalam bertahan bisa dibilang sangat layak dapat bintang. Melihat aksinya saat berduel satu lawan satu terbilang cukup memanjakan mata penonton.
Saat laga kontra Salfas Soccer di pekan kedua IJL U-11 misalnya, penyerang sekelas Akmal Rusdiansyah dan Rakha Lubis ia paksa lebih banyak mandi keringat. Meski tidak mampu menghindarkan timnya dari kekalahan, sepak terjang Taffarel sudah membuat banyak orang jatuh hati.
"Salah satu bek yang paling ditakuti. Kerapkali jadi bahan pembicaraan pemain lawan, di satu sisi ia memang tipe bek dengan karakter keras," ujar pelatih Alba, Ijang Roby Anwar.
"Taffarel punya modal yang bagus dari segi postur sebagai seorang pemain belakang. Itu adalah senjata utamanya," tambah Ijang.
Menariknya meski berposisi sebagai seorang pemain belakang, Taffarel sama sekali tidak "identik" dengan bek-bek kenamaan layaknya Paolo Maldini, Sergio Ramos ataupun Carles Puyol. Bukan bicara soal karakeristik memang tapi ini lebih kepada nomor punggung.
Ya, Taffarel memanggul nomor punggung 10, angka keramat dalam dunia sepak bola yang lebih akrab menempel pada seorang penyerang atau playmaker layaknya Lionel Messi ataupun Ronaldinho. Usut punya usut, ada campur tangan film anime keluaran Jepang, Captain Tsubasa di balik keputusan bocah asal Karawang Timur tersebut.
"Itu pilihan dia sendiri, terbilang nyentrik memang," ujar Ijang.
"Taffarel sangat mengidolakan film kartun Captain Tsubasa. Pecinta dan penggemar berat Tsubasa," tambah Ijang.
Bola adalah teman, semboyan yang selalu digaungkan Tsubasa Ozora itu nampaknya begitu menghipnotis Taffarel. Baginya mungkin saat ini Alba FC adalah tim SD Nankatsu.
Meski hanya tokoh fiktif, film sekaligus komik Captain Tsubasa karangan Yoichi Takahashi memang sudah melahirkan banyak mimpi untuk anak-anak kecil yang ingin menjadi pesepak bola profesional. Tidak hanya digemari di negara asalnya (Jepang) namun juga seluruh penjuru dunia.
Salah satu penggemarnya yakni adalah legenda hidup Barcelona dan Timnas Spanyol, Andres Iniesta. Usut punya usut, keputusan Iniesta melanjutkan karir di Negeri Sakura bersama Vissel Kobe adalah "andil" Tsubasa.
"Saya ingat gaya bermain karakter yang unik dan saya senang bisa bermain di Jepang, tempat anime itu dibuat," ujar Iniesta dilansir dari Japan Times Maret lalu.