Tajimalela Kapok Naik Roller Coaster




IJL.Com- Penampilan anak-anak Tajimalela FA cenderung inkonsisten, naik-turun bak roller coaster. Wahana pemacu adrenalin di depan mata, Indonesia Rising Star namanya.

Lima menang, satu seri dan tiga kalah jadi raihan maksimal yang digapai anak-anak Tajimalela saat berlaga di kompetisi IJL U-13 Grup Phenomenon. Pada laga terakhir, tim berjuluk Panser Bekasi itu dibekap Serpong Jaya dua gol tanpa balas.

Performa Tajimalela akhir-akhir ini memang cenderung inkonsisten khususnya memasuki awal tahun. Pasca meraih tiga kemenangan beruntun, Sastra Brahman dan kawan-kawan seperti dimabuk euforia.

Hal tersebut disadari pula oleh sang pelatih, Muhammad Martin. Di satu sisi, ia memang pernah menegaskan tak ada istilah zona nyaman untuk anak-anak asuhnya.

Martin memang harus banyak putar otak. Urusan sektor lini depan misalnya, Tajimalela masih merindukan sosok penyerang berdarah dingin. Bukannya tanpa sebab, saat ini Panser Bekasi hanya mampu mencetak enam gol, paling "pelit" dibanding tim-tim lain yang ada di peringkat enam besar.

"Kami kecolongan lewat serangan balik saat ditekuk Serpong Jaya. Anak-anak kurang fokus menjaga transisi ditambah minimnya komunikasi di atas lapangan, ya akibatnya memang fatal," ujar Martin.



"Saya juga harus akui, performa lini depan Tajimalela masih belum maksimal. Jelang laga melawan Indonesia Rising Star, kami benar-benar genjot soal penyelesaian akhir," tegas Martin.



Dari enam gol yang diceploskan ke gawang lawan, bisa dikatakan seluruhnya berasal dari kaki barisan pemain gelandang. Satu sosok yang paling mencuri perhatian tak lain adalah Aidil Aji Nur Ilham.

"Tiap pekannya Tajimalela datang dengan susunan pemain yang berbeda-beda atau lebih tepatnya bongkar-pasang, ini jadi risiko memang di atas lapangan tapi tidak masalah demi kepentingan jam terbang anak-anak meski kami tidak menutupi ada target yang harus dicapai," terang Martin.



"Memang dari semua pemain yang dimiliki Tajimalela tidak ada yang seperti Ilham, mulai dari gaya bermain sampai visi. Tetapi  saya selalu pesan ke anak-anak yang lain jangan terlalu bergantung pada satu-dua nama saja," seru Martin.



Laga Tajimalela versus Indonesia Rising Star (IRS) sendiri punya label laga super big-match. Di tabel klasemen, posisi keduanya saat ini kompak bertengger di papan atas dengan raihan poin sama yakni 25.

Bicara kekuatan IRS, pelan-pelan tapi pasti tim asuhan Sulistyo Hartono itu mulai menemukan bentuk permainan terbaiknya. Kekuatan merata di segala lini hingga rotasi pemain yang berjalan cukup efektif membuat Fava Sheva dan kawan-kawan makin eye- catching  di atas rumput hijau.

Satu pemain IRS yang tengah naik daun, Alief Apikri tentu bisa jadi perhatian tersendiri untuk lini belakang Tajimalela. Seperti diketahui, pekan sebelumnya stiker bernomor punggung 32 itu baru saja mencatatkan hattrick ke gawang Ragunan Soccer School.

Praktis atmosfer laga tiap menitnya akan menyita banyak mata penonton. Menarik ditunggu, apakah Tajimalela mampu keluar dari "kutukan" roller coaster.

"Saya sendiri masih buta kekuatan tim lawan, masih meraba-raba seperti apa gaya permainan mereka. Tapi merujuk dari tabel klasemen, sudah jelas IRS bukan tim yang sembarangan, pantang bagi kami pandang mereka dengan sebelah mata," ujar Martin.





"Tapi siapapun lawannya, saya harap anak-anak tidak kenal rasa takut. Target kami? Poin penuh," tegas Martin.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa