IJL.Com- Tiga gol yang dicetak Ehud Mischa Efruan untuk Tajimalela FA pada laga pekan kelima IJL U-11 ternyata sudah ada dalam ramalan Sugeng Waluyo. Meski demikian, ada sedikit rasa sesal menyelimuti sang pelatih.
Tajimalela memetik hasil positif pada laga pekan kelima IJL U-11, Minggu (14/7). Meski bermain tanpa didampingi sang pelatih, Sugeng Waluyo dari pinggir lapangan, Ilham Paolo Maldini dan kawan-kawan tidak tampil uring-uringan.
Buktinya, Java Soccer Academy dihempaskan dengan skor meyakinkan 5-1. Selanjutnya giliran Indonesia Rising Star yang ditekuk Panser Bekasi, julukan Tajimalela lewat keunggulan 1-0.
"Sangat terkejut dengan kemenangan fantastik yang diraih Tajimalela. Tapi saya selalu yakin karena anak-anak sudah banyak progres menanjak jika berkaca dari proses latihan yang dijalani dimana tiap ada sesi ujicoba mereka ini bahkan selalu unggul dari kakak-kakak kelasnya," ujar Sugeng.
"Di pekan-pekan awal anak-anak masih beradaptasi dengan format 9vs9 hingga risikonya kami sempat terdampar di dasar klasemen, sekarang sudah terlihat semakin membaik. Jajaran pelatih juga terus tanpa henti memberi motivasi, itu jadi kunci paling besar juga," tambah Sugeng.
Buah kesabaran armada Tajimalela tercermin lewat performa salah satu pemain mereka yakni Ehud Mischa Efruan. Setelah meraba-raba bentuk permainan terbaiknya selama empat pekan ke belakang, Ehud tak hanya tampil sebagai pembeda namun juga fenomena. Ia seperti sedang memberikan sinyal kencang kalau dirinya mulai pede unjuk gigi.
Pemilik nomor punggung 12 itu tampil mengkilap sebagai bintang lapangan di pekan kelima, hattrick dibukukan ke gawang Java Soccer Academy. Jumpa Indonesia Rising Star, meski tidak menyumbang gol, kontribusi Ehud tak kalah apik. Ia sukses menjaga kestabilan lini tengah dan depan Panser Bekasi di tengah sengit-sengitnya pertempuran tiap jengkal lapangan.
Sugeng sendiri mengaku tidak tercengang dengan sepak terjang yang dikemas Ehud pada laga pekan kelima. Jauh sebelum kompetisi dimulai, pelatih berusia 41 tahun itu memang sudah meramal sang anak asuh cepat atau lambat akan naik panggung untuk membetot perhatian.
"Ehud pemain unik dan cerdas sebagai seorang playmaker serta tahu tanggung jawab di atas lapangan. Dia bisa memberikan warna lain," terang Sugeng.
"Kalau saya tidak kaget lagi dengan tiga gol yang dicetak Ehud, ia memang punya kualitas karena dalam sesi latihan pun anak ini selalu tunjukkan progresnya. Proses tidak pernah bohong apalagi mengkhianati hasil," sambung Sugeng serta tersenyum.
Saat ini Tajimalela bertengger di peringkat ketujuh klasemen sementara Grup Sensation dengan raihan 24 poin dari sembilan laga. Produktivitas gol Panser Bekasi pun semakin baik dengan catatan 10 kali menggetarkan jala gawang lawan.
"Pusat perhatian saya bukan kepada Ehud saja saya juga Ilham Maldini yang sedang gacor. Agak menyesal juga kemarin absen mendampingi tim, tapi ya apa mau dikata ada urusan keluarga tidak bisa ditinggal," tandas Sugeng seraya tersenyum.