Taring Tajam Bajoel Cisadane Bukan Pepesan Kosong




IJL.Com- Performa gacor duo winger GRT Soccer School U-13, M Ibrah Ardiansyah dan Masroor Ahmad membuat sang pelatih, Heri Santoso tak henti-hentinya menebar senyum. Taring kembar memang pantas menjadi buah bibir.

GRT Soccer School kembali meraup poin sempurna. Pada laga pekan ke-12 Indonesia Junior League U-13, Minggu (20/12), tim berjuluk 'Bajoel Cisadane' tersebut mampu menerkam mangsanya yakni Satria Muda dengan skor meyakinkan 4-0.

Pelatih GRT, Heri Santoso mengaku puas dengan performa anak-anak asuhnya. Ia mengatakan skenario yang disusun sebelum pertandingan bisa diaplikasikan dengan sangat baik di atas lapangan. Tokcer!!

"Alhamdulillah, saya puas melihat performa anak-anak. Mereka mampu menerjemahkan instruksi dengan sangat baik, khususnya saat menekan tim lawan di lini kedua. Ada kombinasi yang baik dari sektor tengah," jelas Heri.



"Pada intinya Satria Muda kami tekan terus biar tidak ada ruang buat membangun serangan. Saat mereka gagal, langsung kami langsung counter attack cepat lewat pergerakan dua winger," terang Heri lagi.



Duo winger GRT yakni Ibrah Ardiansyah dan Masroor Ahmad memang layak menjadi buah bibir. Performa gacor keduanya membuat taring 'Bajoel Cisadane' terasa jauh lebih menggigit.

Pantas saja Ibrah dan Masroor berhasil menggoreskan namanya di papan skor. Khusus untuk Masroor, ada brace (dua gol) ia lesakkan ke gawang Satria Muda.

Ibrah dan Masroor tak ubahnya seperti taring kembar saat meracik serangan GRT. Postur keduanya pun terbilang mirip, tinggi menjulang. Ya, bak pinang dibelah dua.

Bicara soal nomor punggung. Ini tidak kalah menarik. Melipatgandakan angka keramat. Dari 10 ke 20. Cocok!

"Ibra? Dia punya visi permainan yang bagus. Kemampuan individu yang menunjang membuat dirinya rajin memberi assist untuk rekan-rekan setimnya. Masroor? Kuat dari sisi kecepatan hingga bisa menusuk sampai area penalti lawan, seorang eksekutor," jelas Heri.





"Adanya mereka jelas menjadi opsi kami saat arus serangan dari lini tengah gagal. Bisa dibilang, laga melawan Satria Muda kemarin jadi performa terbaik Ibrah dan Masroor sejauh ini," tambah Heri.



Heri jelas berharap tajamnya teror taring kembar tidak seumur jagung. Semakin derasnya arus persaingan kompetisi membuat sayatan tajam 'Bajoel Cisadane' saat mencabik lawannya akan semakin terus terasah dari segi mental sampai potensi tersembunyi.

"Ke depannya tentu kami harus lebih fokus menatap setiap laga yang menunggu. Besar harapan saya sengitnya kompetisi IJL bisa menjadi wadah hingga melahirkan deretan pemain muda potensial," tandas Heri.



Di tabel klasemen sementara Grup A Phenomenon, GRT saat ini bertengger di posisi runner-up. Masih ada tiga laga tersisa demi memastikan tiket fase knock-out 16 Besar ada dalam genggaman. Melancarkan kudeta untuk Sparta guna mencuri puncak singgasana? Ya, tidak ada salahnya.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa