IJL.Com- Kolektivitas permainan dalam sebuah tim jadi bukti ampuhnya ramuan sang juru taktik dari pinggir lapangan. Penjaga gawang haus gol sampai juru gedor pemilik sahih nomor punggung 10.
Kiper:
Zahranu Azriel Ananta (FIFA Farmel)
Penempatan posisi yang selalu tepat saat membaca arah datangnya bola jadi gambaran betapa tenangnya Ahran sebagai garda terakhir pertahanan FIFA Farmel, vokal pula mengatur koordinasi rekan setimnya di lini belakang. Teknik tendangan kiper Ahran dari segi ayunan, akurasi serta power juga mumpuni, terbukti gol lahir ke gawang Diklat Pakuajaya dan Serpong Jaya.
Bek:
M Rifqi Al Habsy (FIFA Farmel)
Sosok jenderal lini belakang yang tampil dengan kepala dingin saat meredam ancaman, Rifqi berulangkali berhasil menutup ruang tembak pemain lawan diakhiri dengan sapuan bola bersih. Kemampuan Rifqi mengatur tempo permainan tim dari sektor lini belakang juga membuat rekan setimnya lebih tenang mengatur nafas dan hal disiplin transisi.
M Raifakal (Akademi Persib Bogor)
Gambaran pemain serbabisa berhasil dipraktikkan Rai, diplot sebagai gelandang namun ia juga fasih berperan sebagai bek modern yang kuat dalam bertahan dan aktif membangun serangan. Bicara kontribusi saat Akademi Persib Bogor dalam tekanan, Rai melahap atribut seni dalam bertahan seperti intersep, clearance dan blocking menambal celah yang ditinggalkan rekan setim.
Fakhri Mutazbillah (R Soccer)
Palang pintu yang punya reading the game mumpuni, ketenangan Fakhri melahirkan banyak intersep yang memaksa tim lawan banyak kehilangan momentum counter attack. Piawai menetralisir serangan bola udara, selalu tampil penuh konsentrasi di tengah naik turunnya intensitas pertandingan.
Gelandang:
M Rappy (Akademi Persib Cimahi)
Daya jelajah Rappy yang begitu tinggi membuat ia jadi pemain yang paling sering dilanggar lawan, kuat olah bola disokong akselerasi menawan jadi senjata andalannya. Gigih menggali peluang, gol cepat ke gawang Serang City jadi bukti insting mematikan Si Penari Jaipong.
M Faiz Fathurahma (Bimba FC)
Gelandang jangkar yang menjaga ritme permainan baik saat dalam keadaan bertahan maupun menyerang, punya peran vital menjaga dominasi lini tengah Bimba FC. Total ada tiga gol disumbangkan Fathur, tendangannya keras menjurus mematikan dan sulit diantisipasi kiper lawan.
Rafa Febrian (CS Private)
Bak seorang komposer, harmonisasi permainan CS Private demi menghasilkan nada-nada serangan yang merdu mutlak ada di bawah kendali Rafa, berani pegang bola dipertegas dengan kemampuan passing terukur dengan visi ciamik. Jadi pemain yang paling "sibuk", ikut menjaga kedalaman lini tengah dan memutus rantai serangan lawan.
Farras Athala (Young Warrior)
Athala punya kontribusi besar memompa arus serangan Young Warrior dari sisi sayap lapangan, daya dobraknya bisa menyedot konsentrasi pertahanan barisan bek lawan sehingga melahirkan ruang kosong serta mengkreasikan peluang untuk rekan setim. Proaktif menjemput bola dari lini belakang, menjaga keseimbangan sektor tengah dan depan Young Warrior.
Satria Arya (Jakarta Academy Soccer)
Sosok sentral kesuksesan Jakarta Academy Soccer mendominasi serangan, keberanian Arya muncul dari lini kedua untuk melakukan tusukan ke dalam diimbangi sepakan dengan akurasi tajam yang menyita konsentrasi tim lawan. Pemecah kebuntuan tim saat jumpa Sparta, peluang kecil dikonversikan menjadi gol emas.
Penyerang:
Abdiel M Belva (Akademi Persib Cimahi)
Tidak terpaku pada satu posisi, Abing cukup rajin bereksplorasi memanfaatkan tiga ruang di sektor lini depan, akselerasinya yang licin ditunjang skill individu cukup menawan alhasil ambil kontribusi besar menjemput dan menjaga distribusi bola. Cetak dua gol, kematangannya dalam hal finishing diberi kredit tersendiri.
Attaya Akhtar (Alba FC)
Lihai dalam mencari ruang tembak adalah karakter sejati Akhtar sebagai ujung tombak Alba, tendangan kaki kirinya mempunyai nilai istimewa baik dari segi akurasi, ketegasan serta arah yang terbilang cukup menyulitkan kiper lawan. Total ada empat gol diceploskan, salah satunya lewat skema free-kick sensasional ke gawang FU15FA.
Pelatih:
Romi Aditya (FIFA Farmel)
Romi berhasil membuat FIFA Farmel bermain dengan kolektivitas tinggi sehingga variasi serangan Azka Ghaisan dan kawan-kawan menjadi lebih kaya tanpa mengandalkan satu atau dua nama saja. Pun begitu saat menerapkan aspek bertahan, lini tengah ikut menjaga kedalaman alhasil sektor belakang tambah sigap melakukan screening ancaman dari tim lawan. Keseimbangan saat bertahan dan menyerang adalah gambaran ampuhnya ramuan sang juru taktik.
Cadangan:
Kiper: Muhammad Mumtaz (FU15FA)
Bek: Alwansyah Reza (H.Apud 24 Sentra), Muhammad Rafka (Serpong Jaya), Abdullah Husain (Young Warrior)
Gelandang: Raffa Gabrio Guiza (ISA MB), Fachrevy Oktaviano (Akademi Persib Bogor), Aby Muhammad (Alba), Shabilnur (Young Warrior)
Penyerang: Fahrizal Ahmad (Diklat Pakujaya), Bintang Gema Ramadhan (R Soccer)