IJL.Com- Terjalnya medan laga melahirkan deretan pemain bermental baja. Kepala dingin dari pinggir lapangan berbuah hasil manis.
Kiper:
Zahranu Nazriel (FIFA Farmel)
Ahran kembali menunjukkan personanya sebagai garda terakhir pertahanan FIFA Farmel, penempatan posisi yang tepat disertai refleks cekatan berbuah ketenangan menjinakkan si kulit bundar di tengah serangan sistematis maupun sporadis dari tim lawan. Ada banyak penyelamatan krusial membetot mata ia lepaskan saat jumpa CS Private dan FU15FA, clean-sheet pantas dibawa pulang.
Bek:
Abdullah Husain (Young Warrior)
Pekerja keras di lini belakang, bek yang punya stamina prima serta cepat dan tepat ambil keputusan walaupun dalam keadaan genting di jantung pertahanan. Beberapa kali tackle bersih dilepaskan Husain saat Young Warrior jumpa H.Apud dan R Soccer, mental dan fighting spiritnya patut diberi acungan dua jempol.
Fakhri Mutazbillah (R Soccer)
Pilar di lini belakang R Soccer, gaya bermain Fakhri yang tak kenal kompromi diselimuti body balance memaksa penyerang lawan putar otak lebih kencang. Cekatan mempersempit ruang tembak, sapuan bola bersih serta intersepnya membuat jala gawang R Soccer bersih dari noda saat jumpa ASTAM dan Young Warrior.
M Hanif Affandi (Prima Soccer School)
Tembok kokoh di jantung pertahanan Prima Soccer School, Hanif bisa dibilang menjadi pemain yang paling sibuk saat meredam serangan balik Indonesia Rising Star dan Java Soccer Academy. Tidak jarang ikut menopang kedalaman lini tengah, rajin menambal celah yang ditinggalkan rekan setim berbekal konsentrasi tinggi.
Ahmad Abdul Alim (Serpong Jaya)
Membuat benteng pertahanan Serpong Jaya terkesan angker bagi penyerang Sukabumi Pro Soccer dan Bogor Soccer School, karakter Aab yang ogah neko-neko saat melakukan intersep melahirkan garansi aman. Ikut memompa sirkulasi bola ke lini depan, punya visi permainan mumpuni sehingga Serpong Jaya terlihat dominan menguasai jalannya pertandingan.
Gelandang:
Matteo Lintang (Jakarta Academy Soccer)
Gelandang pekerja keras yang menjaga irama permainan Jakarta Academy Soccer, peran Matteo cukup vital sebagai motor permainan tim baik saat sedang dalam keadaan bertahan ataupun menyerang. Kerap melahirkan aksi coming from behind untuk mengelabui pertahanan Bimba dan Serang City, gigih melayani rekan setim dalam hal sirkulasi bola.
Fayyadh Maulana Rafie (FU15FA)
Seorang inspirator permainan tim yang bisa mengubah alur jalannya pertandingan, kuat pegang bola serta diimbangi visi mumpuni membuat Fai punya kontribusi besar di sektor lini tengah FU15FA. Dua golnya lewat skema sistematis ke gawang Diklat Pakujaya jadi bukti paling sahih, pemain yang bisa meladeni determinasi FIFA Farmel.
Abercio Al Fadelf (Akademi Persib Bogor)
Karakter pemain serbabisa memang layak disematkan untuk Cio, daya jelajahnya tidak cukup hanya memantik arus serangan Akademi Persib Bogor namun juga mengacaukan ritme permainan Stoni dan Surya Bakti Cilegon. Cio pun menggenapi performa apiknya dengan gagah, total ada tiga gol ia bawa pulang sebagai bukti tajamnya sebuah insting.
Penyerang:
Shandy Hendrawan (Bimba FC)
Pergerakan Maung (sapaan akrab Shandy Hendrawan) jauh dari kesan statis, rajin menjemput bola membuat dirinya menjadi pemain yang paling menyita perhatian bek lawan. Karakteristiknya yang terbilang "ngeyel" sebagai seorang striker terjaga dengan daya dobrak dan stamina prima, dua gol ke gawang Irpas Putra Bekasi jadi bukti.
Bintang Gema (R Soccer)
Bintang kembali menunjukkan kelasnya sebagai striker yang cerdik mencari ruang serta licin untuk lepas dari kawalan pemain lawan, seorang predator ulung yang punya killer-insinct diselimuti penyelesaian akhir dengan kepala dingin. Dua gol dihempaskan ke gawang ASTAM, berlari kencang dalam bursa gelar top-skorer.
Qholbi Andreanto (Sparta)
Cerdik mencari posisi membuat Qholbi kerapkali lolos dari barikade pertahanan lawan, keberaniannya melepaskan improvisasi dari sisi sayap lapangan membuat arus serangan Sparta jauh lebih menggigit dan menghasilkan banyak peluang. Total ada tiga gol dibukukan Qholbi, dua diantaranya sebagai pemecah kebuntuan ke gawang Serang City Soccer School.
Pelatih:
Selih (Sparta)
Kesulitan membongkar pertahanan Serang City tidak membuat Selih kehabisan energi apalagi sampai mencari "kambing hitam", fokusnya tetap satu memberikan motivasi tanpa henti agar anak-anak Sparta tidak patah arang sampai peluit panjang dibunyikan dan alhasil ada dua gol tercipta di penghujung laga. Gaya permainan anak-anak Sparta semakin kolektif di bawah ramuannya, bukan hanya Rayendra Afrizi yang menggebrak panggung namun kini juga ada Qholbi Andreanto naik daun. Keseimbangan di sektor pertahanan berbekal sistem rotasi pegang peranan ampuh guna menjaga ritme permainan.
Cadangan:
Kiper: Fadlan Aqil (CS Private)
Bek: M Fuad Albaqi (Diklat Pakujaya), Raihan Aditya (Java Soccer Academy), Safarino Zico (Serpong Jaya)
Gelandang: Ashabul Yamin (All Star Galapuri), Azka Ghaisan (FIFA Farmel), Rayendra Afrizi (Sparta)
Penyerang: Alvino David Felicio (Young Warrior), Fatir Alfarizi (H Apud 24 Sentra), M Abdul Ghifari (Alba)