IJL.Com- Lagi, seorang penjaga gawang membuktikan kelasnya tak hanya sebatas jatuh-bangun membendung gempuran. Yang ditempa adalah visi, kerja cerdas kian dibutuhkan.
Kiper:
Chrisnahalim Pradityawiguna (R Soccer)
Piawai menjinakkan serangan bola-bola udara, jeli dalam mengambil keputusan antara menangkap atau menepis si kulit bundar sehingga tidak sampai berbuah kesempatan emas untuk tim lawan. Teknik Chrisna saat melempar bola bisa dibilang adalah yang terbaik di kelasnya hingga tak jarang menjadi pemantik serangan, bukukan satu gol ke gawang Bimba FC jelas layak dapat nilai tambah.
Bek:
Alwansyah Reza (H.Apud 24 Sentra)
Reza berhasil mengaplikasikan indahnya seni dalam bertahan, segala atribut prajurit lini belakang mulai dari intersep, clearance hingga tackle ia pertontonkan sehingga membuahkan garansi aman untuk benteng pertahanan H.Apud 24 Sentra. Dibekali insting tajam pula, ada empat gol ia sumbangkan termasuk hat-trick ke gawang Indonesia Rising Star.
M Rifqi Al Habsy (FIFA Farmel)
Bek yang selalu bermain dengan kepala dingin, Rifqi punya kapasitas mumpuni dalam hal reading the game sehingga tak heran ban kapten melingkar di lengannya sebagai simbol penyambung lidah pelatih. Medan laga yang terjal tidak membuat Rifqi grasak-grusuk saat menghentikan arus serangan lawan, sangat tenang nan lugas serta disiplin penempatan posisi.
Athar Alfatih (Serpong Jaya)
Bergerak naik-turun tanpa lelah menjaga garis pertahanan Serpong Jaya, karakter Athar yang tampil tanpa kompromi banyak melahirkan sapuan bola bersih hingga terhitung efektif meruntuhkan momentum serangan sporadis tim lawan. Ditunjang kekuatan tendangan yang keras dan penuh akurasi tinggi, gol-gol cantik ke gawang Diklat Pakujaya jadi bukti Athar bisa menawarkan opsi berbeda.
Pradipta Arya Zidano (R Soccer)
Bek kelas petarung yang tampil sangat militan menjaga teritorial pertahanan R Soccer, tidak hanya bermodal fighting spirit namun juga disiplin dalam hal transisi permainan membuat Zidano tampak superior mematikan pergerakan lawan. Stamina yang selalu prima membuat Zidano selalu unggul saat duel satu lawan satu, puncak penampilannya ada saat R Soccer menaklukan Bimba.
Gelandang:
Rafa Putra Febrian (CS Private)
Gelandang yang bisa mengubah alur jalannya pertandingan, peran Rafa sangat vital dalam hal mendistribusikan umpan-umpan kunci yang memanjakan rekan setim, sukses menjaga kedalaman lini tengah dan sangat efektif melakoni peran palang pintu. Tak hanya progresif dari segi akurasi namun juga produktif memecah kebuntuan, terbukti ada tiga gol ia sumbangkan.
Muhammad Raifaikal (Akademi Persib Bogor)
Sutradara lapangan tengah Akademi Persib Bogor, Ray tidak hanya ikut andil membuka kran serangan namun juga menjaga titik keseimbangan tim khususnya dalam hal transisi permainan. Proaktif secara presentase penguasaan bola, begitu sistematis memompa distribusi si kulit bundar dari lini ke lini, bawa pulang tiga gol menjadi bukti Ray punya killer-instinct mumpuni.
Shabilnur (Young Warrior)
Tulang punggung lini tengah Young Warrior, daya jelajah Shabilnur membuat pasukan 'Gladiator' lebih dominan di atas lapangan baik saat dalam keadaan menyerang ataupun bertahan. Cekatan melepaskan pressing ke garis pertahanan lawan sehingga memaksa Sparta dan IRS terlalu cepat kehilangan bola, bukti besarnya kontribusi sebagai seorang pembeda, gigih menopang semua jengkal lini.
Habibi Dika (Serpong Jaya)
Bermain simple sebagai pengatur serangan Serpong Jaya, visi Habibi sangat jelas dalam distribusi operan-operan bola ke lini depan, berulangkali through ball yang ia sodorkan memudahkan rekan setim untuk mendapat ruang kosong demi menciptakan peluang. Body balance terbilang kokoh diimbangi kekuatan tendangan, gol ke gawang Diklat Pakujaya menggunakan sepakan kidal pantas jadi bukti.
Penyerang:
Rayasca (Alba)
Penyerang berpostur mungil yang tak kenal lelah melahirkan prahara di garis pertahanan lawan, penetrasi Ray bukan sekadar bermodal speed semata namun juga kuat pegang bola yang cukup efektif menyedot perhatian dan menggali ruang kosong. Rajin menjemput bola serta mengkreasikan peluang, sumbang satu gol ke gawang Bogor Soccer School menjadi pelengkap manis.
Claudia Schneumann (Young Warrior)
Lagi, Claudia membuktikan kapasitasnya sebagai pemain yang punya inteligensi tinggi serta visi luas, bukan hanya mencetak gol namun juga menjadi motor serangan sekaligus melayani rekan-rekan setim dalam hal pendistribusian bola matang. Bermain di medan laga yang terjal tidak membuat Claudia alergi, gambaran kerja cerdas berhasil ia perlihatkan.
Pelatih:
Ramdan Ahmad (R Soccer)
Cerdik meramu formula materi pemain, Ramdan terbilang sukses membuat R Soccer tampil dengan kolektivitas tinggi alhasil tiap jengkal lini terlihat begitu progresif melahap instruksi. Punya kiat untuk memompa daya tempur anak-anak asuhnya, cekatan pula mengorek celah dalam tubuh tim lawan, kemenangan atas Java Soccer Academy dan Bimba FC ibarat penggenap kepiawaiannya membaca alur jalannya pertandingan.
Cadangan:
Kiper: Fadlan Aqil (CS Private)
Bek: M Raufa Wibowo (Java Soccer Academy), M Hanif Affandi (Prima Soccer School), Satrio Bagus (FIFA Farmel)
Gelandang: Abercio Al Fadelf (Akademi Persib Bogor), Raffa Guiza (ISA Marzuki Bandriawan), Friatna Putra (Akademi Persib Cimahi), Raditya Pratama (R Soccer)
Penyerang: Rooney Aldo (Remci), Ilham Maulidan (Jakarta Academy Soccer)