Team of The Week 6 IJL U-9: Sampai Peluit Akhir




IJL.Com- Barikade lini belakang sukses mencuri perhatian dalam daftar pemain Team of The Week 6 Indonesia Junior League U-9. Daya juang sampai peluit akhir, predator ganas sektor juru gedor sedang menggila. 



Kiper: 


Oziel Caesar (Akademi Persib Bogor) 

Penempatan posisi yang selalu tepat disertai refleks cepat membuat Oziel tampil sangat gagah sebagai garda terakhir Akademi Persib Bogor, cermat mengantisipasi bola mati semakin menambah bukti vitalnya peran sang penjaga gawang. Tampil heroik saat Akademi Persib Bogor jumpa Jakarta Academy Soccer, jatuh bangun sampai peluit akhir benar-benar dibunyikan. 





Bek: 


Ardika Raza (Akademi Persib Bogor)

Bermain sangat taktis dan militan saat melepaskan intersep, transisi Raza yang terbilang disiplin otomatis jadi simbol solidnya benteng pertahanan Akademi Persib Bogor, manuver cepat penyerang lawan dengan sigap ia tangkal. Rajin menutup celah yang ditinggalkan rekan setim, konsentrasi dan konsistensi terjaga sampai menit akhir. 




Alfathih Rizqi (FIFA Farmel)

Militansi Alfathih jelas tidak usah diragukan lagi, saat serangan tim lawan datang maka dari situ pula ia menunjukkan personanya sebagai bek yang tak kenal kompromi dan rajin melepaskan sapuan bola bersih. Pandai membakar motivasi rekan setim, menyala-nyala sebagai jenderal lini belakang FIFA Farmel.




Maulana Maheeza (Pelita Jaya Soccer School) 

Bek yang terbilang sangat kalem dan tenang membaca tempo pertandingan, peran Eca begitu strategis saat membendung serangan balik tim lawan. Tangkas dan cepat melepaskan intersep, etos kerja Eca yang terukur memaksa penyerang Akademi Persib Bogor dan Serang City terlalu cepat kehilangan bola. 





Gelandang: 


Diky Fastabiqul (Jakarta Academy Soccer)

Agresif serta gigih memanfaatkan lebar lapangan, Diky menjadi pemain yang paling banyak melepaskan manuver untuk menusuk ke jantung pertahanan lawan, daya upaya dalam hal mengkreasikan peluang layak dapat bintang. Terbukti ada dua gol ia ceploskan ke gawang Stoni, opsi segar selalu ia bawa saat Jakarta Academy Soccer sedang meracik serangan. 




M Ayuza Velgiansyah (Jakarta Academy Soccer)

Peran Egi sebagai jembatan lini tengah Jakarta Academy Soccer begitu krusial, bertahan dan menyerang sama baiknya diselimuti ketenangan dalam hal penguasaan bola dan passing terukur. Konsistensi Egi layak dapat nilai tambah, perannya membuat alur permainan Jakarta Academy Soccer lebih skematis. 




M Isa Auliya (Pelita Jaya Soccer School)

Pergerakan Isa yang terbilang dinamis membuat serangan Pelita Jaya Soccer School terlihat jauh lebih variatif, berani pegang bola dan agresif melepaskan daya dobrak membuat Isa kerapkali menyita konsentrasi bek lawan. Salah satu pemain yang cerdik memanfaatkan momentum, bonus satu gol ke gawang Serang City layak dibawa pulang. 




Dicko Jonson (Java Soccer Academy) 

Selalu tampil dengan penuh determinasi, Dicko menjadi pemain yang punya daya jelajah paling tinggi dalam urusan menggedor pertahanan lawan. Motor serangan Java yang rajin menjemput si kulit bundar dan punya kepercayaan diri melepaskan akselerasi, benar-benar menjadi nyawa permainan tim. 





Penyerang: 


M Hudai Roby (Siaga Pratama)

Tidak terpaku di satu posisi, pergerakan dengan atau tanpa bola seorang Roby terbilang sulit ditangkal gerbong pertahanan tim lawan, alhasil banyak ruang kosong bisa ia manfaatkan untuk mengkreasikan peluang dan mengkonversikan menjadi sebuah gol. Tampil menggila, 11 kali melukiskan nama di papan skor. 




Zivanka Zara (Young Warrior)

Zivanka membuktikan kontribusinya lebih dari sekadar pelengkap di lini depan, gesit mencari ruang dan berani ambil keputusan membuat dirinya selalu tampil efektif saat memberi ancaman ke pertahanan lawan. Gol semata wayang dibukukan ke gawang Palapa Mavericks, mentalnya makin teruji di tengah tingginya intensitas pertandingan. 




M Ammar Yasin (Salfas Soccer)

Ngotot saat melepaskan daya dobrak serta "ngeyel" mencari ruang membuat Ammar tampil penuh determinasi sebagai peluru lini depan Salfas. Semangat Ammar yang cukup menggebu-gebu ikut memantik daya juang rekan setim, dua gol ia sumbangkan sebagai pemulus langkah Salfas ke babak 8 Besar Champions. 





Pelatih:


Andy Muis (Jakarta Academy Soccer) 

Andy Muis dinilai mampu membuat Jakarta Academy Soccer tampil kolektif dengan gaya permainan menghibur, solid dalam bertahan dan kreatif saat menyerang membuat tim asuhannya banyak mengkreasikan peluang diawali formula skematis sentuhan bola dari kaki kaki, sentuhan satu-dua dan berani lepas akselerasi. Sistem rotasi yang ia ramu otomatis ikut memompa gairah bertanding anak-anak asuhnya, tidak heran endurance Jakarta Academy Soccer benar-benar terjaga sampai peluit akhir dibunyikan. 





Cadangan:


Kiper: Nathan Adriel Arayoga (Palapa Mavericks) 


Bek: Zakaria Ahmad (All Star Galapuri), Shaka Oektariezky (Salfas Soccer), Archxavi Dara (Java Soccer Academy) 


Gelandang: Hafiz Rifqi (Siaga Pratama), Qyshwan Fazzlurahman (Akademi Persib Bogor), Yusuf Zema Zein (Jakarta Academy Soccer), Abhinaya Sheva (Siaga Pratama) 


Penyerang: Sakti Triyanata (FIFA Farmel), Valen Bastian (Young Warrior) 



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa