IJL.Com- Berseragam IJL Elite membuat Muhammad Tezar Briantama harus berani keluar dari "zona nyaman". Pandangan pertama langsung membuat el capitano jatuh terkesan.
Jajaran pemain lini belakang skuat IJL Elite terbilang masuk dalam kategori paket komplet. Bek dengan gaya militan punya, karakteristik elegan ada, visi flamboyan tak ketinggalan pula.
Dua gambaran sifat elegan nan flamboyan rasanya ada dalam diri Muhammad Tezar Briantama. Pada laga uji coba kontra Cipta Cendikia FA akhir pekan kemarin, bek sentral asal ASIOP itu dengan taktis berperan sebagai seorang gelandang jangkar.
Menjadi pelayan Rafly Ikram Selang dan Dzaky Muhammad Fawwaz, begitu etos kerja Tezar di atas rumput hijau. Perannya begitu super sibuk dimana ia juga harus ikut mengatrol distribusi bola dari sektor lini belakang.
Ya, kini skuat IJL Elite, Tezar bisa dibilang ikut pegang kendali sebagai ruh serangan tim. Bukan kebetulan dari sepakan kerasnya via luar kotak penalti, Muhammad Dzaky Fawwaz mampu memanfaatkan bola muntah hingga berujung robeknya jala gawang Cipta Cendikia.
Ibarat kata, Tezar diminta untuk jauh lebih mandi keringat. Dari kedua kakinya, tongkat estafet character building tim asuhan Mulyadi itu bermula.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Tezar berperan sebagai gelandang jangkar. Tercatat saat laga ASIOP kontra Salfas Soccer misalnya di laga pekan ke-20 IJL U-13 pada Maret lalu , ia begitu fasih melahap tempo permainan tim lawan. Alhasil dua pemain kunci Salfas sekaligus ia buat terisolasi.
"Bisa dibilang Sabtu kemarin jadi hari yang paling saya tunggu-tunggu. Sempat ada rasa tegang awalnya," ujar Tezar.
"Pengalaman pertama tentu yang paling berkesan saat mendapat ilmu baru dari coach Mulyadi. Formasi kemarin saat uji coba sangat berbeda dengan yang pernah saya mainkan sebelumnya," sambung Tezar.
Keluar dari "zona nyaman" faktanya membuat Tezar jauh lebih tertantang. Bagi dirinya tidak ada tetes keringat yang jatuh sia-sia.
"Pastinya, formasi racikan coach Mulyadi membuat saya jauh merasa lebih tertantang. Saya mau dan harus lebih banyak belajar lagi untuk keluar dari zona nyaman," tegas Tezar.
"Kebetulan di posisi gelandang saya juga punya dua pemain idola yaitu Manahati Lestusen karena ia juga lihai bermain sebagai seorang bek. Kalau level internasional, saya terinspirasi sama Toni Kroos," tandas Tezar.
Skuat IJL Elite yang akan dipersiapkan untuk melakoni gelaran Borneo Football Cup U-14 akan kembali berkumpul pada Sabtu (14/8) di Lapangan Nirwana Park Sawangan. Selain menggelar sesi latihan internal, mereka juga akan kedatangan skuat Sparta dalam duel bertajuk laga uji coba.