Uji Nyali Ragunan Soccer School




IJL.Com- Pelatih Ragunan Soccer School, Munaji paham betul kesulitan yang akan dihadapi anak asuhnya pada laga pekan pertama IJL Mayapada U-13, Minggu (14/10). Mentalitas pemain jadi kunci paling penting.

Datang dengan mayoritas pemain kelahiran 2005 sesuai kebijakan akhir manajemen menjadi tantangan tersendiri untuk pelatih Ragunan Soccer School, Munaji. Bukannya ragu pada kemampuan anak asuhnya namun sang juru taktik memang dituntut harus lebih jeli meracik formula timnya di atas lapangan nanti.

"Kalau ditanya apa sudah siap, ya tentu kami jawab sudah sangat siap tapi memang masih banyak yang harus dibenahi," tegas Munaji.

"Tidak bisa dipungkiri yang saya bawa adalah mayoritas pemain kelahiran 2005 dimana sebagian besar adalah anak-anak baru bergabung di tim SSB, makanya apa yang akan terjadi di atas lapangan? Ditunggu saja," sambungnya lagi.



Ibarat sedang menjalani uji nyali, mentalitas pemain disebut Munaji jadi kunci penting. Apalagi berkaca dari jadwal pekan pertama, Ragunan Soccer School ditantang Indonesia Muda Utara yang notabene adalah sebuah pertandingan dengan tajuk laga pembuka.

Sudah barang tentu, sorak-sorai penonton yang memadati Stadion Mini Cisauk akan terasa lebih menggema di telinga pemain Ragunan Soccer School membuat bulu kuduk merinding sepanjang laga. Namun bukan sang marinir namanya jika Munaji kehabisan ide.

Ya, terapi kejut pun sudah mulai disiapkan untuk IM Utara. Agak sedikit "berjudi" namun menarik untuk diikuti.

"Kalau mental bertanding tentunya sudah saya siapkan sejak dari proses latihan. Tapi usia mereka ini masih sangat labil," jelas asisten pelatih Persatuan Sepak Bola Angkatan Laut, klub internal Persija Jakarta tersebut.

"Rencananya sebagai bagian dari strategi kami akan menurunkan anak-anak kelahiran 2006 terlebih dahulu, menarik pastinya karena mereka akan bertemu lawan yang usianya rata-rata ada satu tahun di atas," sambungnya lagi.






Seperti diketahui, pemain kelahiran 2006 milik Ragunan Soccer School bukan tim "kacangan". Ya, disitu ada nama-nama seperti Nuno Leoporto juga Alvansyah Putra Lubis yang pernah menjadi bagian dari IJL All Stars U-11 musim 2017 lalu. Khairu Sakha Maulana dan kawan memang terbilang sangat menjanjikan dari segi jam terbang.

Disinggung soal target, Munaji sendiri enggan terlalu banyak sesumbar. Menurutnya bermain tanpa beban akan memudahkan anak-anak asuhnya menjalankan instruksi pelatih. 

Namun bukan berarti Ragunan Soccer School akan tampil seadanya. Dalam keyakinan Munaji, setiap pelatih selalu punya target dengan cara dan sudut pandang yang berbeda.

"Semua tim atau pelatih saat bertanding pastinya punya target. Tapi bagaimana itu bisa tercapai, caranya saya tidak ingin terlalu membebani anak-anak. Kita lihat saja situasi di atas lapangan nanti," tutupnya.



Sebelumnya, IM Utara memang nampak semringah dengan jadwal pertandingan yang mempertemukan mereka dengan Ragunan Soccer School. Bahkan tim yang berdiri sejak 21 Juli 1996 itu menyebutnya sebagai sebuah partai derby.

"Menyenangkan bisa langsung bertemu Ragunan Soccer School, kawan kami sejak IJL edisi pertama. Ini ibarat sebuah partai derby," ucap pelatih IM Utara, Mario Agustinus Lalumedja dengan nada penuh semangat.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa