Abgan Ferdinan: Magnet Gladiator




IJL.Com- Melihat namanya ada dalam daftar barisan pemain terbaik pekan ke-13 Indonesia Junior League U-13 membuat Abgan Ferdinan kaget setengah mati. Bukan anak bawang, kecil-kecil cabe rawit.

Postur tubuh yang terbilang paling kecil diantara rekan-rekan setimnya tidak membuat penggawa Young Warrior FA U-13, Abgan Ferdinan minder. Pemain kelahiran Tangerang, 25 Juni 2008 itu tahu betul bagaimana caranya carmuk alias 'cari muka' guna mencuri panggung.

Abgan jelas bukan anak bawang di skuat 'The Gladiator' (julukan Young Warrior). Kontribusinya bernilai emas 24 karat, tengok saja satu gol yang ia torehkan ke gawang KMJR Cilegon dalam lanjutan laga pekan ke-13 Indonesia Junior League U-13 (6/1).

Selain sumbangan satu golnya yang menjadi pelicin garansi poin penuh, aksi gelandang serang bernomor punggung 58 tersebut sepanjang 2x25 menit laga berjalan layak diberi acungan dua jempol. Seturut peribahasa 'kecil-kecil cabe rawit'.

Beroperasi sebagai gelandang serang, Abgan tak ubahnya magnet di sektor lini tengah Young Warrior. Berani serta kuat pegang bola dibalut kemampuan meluncurkan manuver agresif, tak ayal ia berhasil menyedot perhatian dua pemain lawan. Jauh dari kesan sungkan saat melayani pergerakan rekan-rekan setimnya.

Cara kerja Abgan mirip dengan centrocampista Inter Milan dan Timnas Italia, Nicolo Barella. Kebetulan keduanya sama-sama postur yang kerap dipandang "sebelah mata" , namun jangan salah sangka, kerap melahirkan tanda bahaya.

Ganjaran setimpal pun Abgan dapatkan. Label pemain terbaik pekan ke-13 mendarat tepat dalam pelukan.

Hingar-bingar kompetisi IJL sebenarnya sudah tidak asing juga untuk Abgan. Musim 2019 lalu ia tercatat pernah berseragam Serpong Jaya U-11.

"Jujur, saya sangat terkejut, benar-benar kaget rasanya. Setidaknya saya juga bisa buat teman-teman lain di Young Warrior ikut terkejut," tutur Abgan.

"Tidak pernah kepikiran juga buat bikin gol tapi senang rasanya bisa bikin keluarga dan pelatih jadi bangga," sambung Abgan dengan nada malu-malu.



Pelatih Young Warrior, Javier Roca sendiri menegaskan Abgan memang pantas masuk dalam barisan gerbong pemain terpilih. Ia meyakini, anak asuhnya tersebut sudah punya syarat menjadi sosok pembeda di atas lapangan.

"Kriteria saya yang pertama untuk memilih pemain adalah niat permainan, tidak ada sama sekali hubungannya dengan fisik , postur atau kecepatan semata," ujar Roca.



"Anak ini memang sedang proses dalam pertumbuhan badan karena terbilang sangat muda diantara pemain skuat U-13 lainnya. Tapi sekali lagi, yang saya nilai adalah niatnya," tegas pelatih berdarah Cile tersebut.



Performa tokcer Abgan di laga kontra KMJR tentu diselipi skenario matang. Bukan bermodal bimsalabim menunggu jatuh dari langit.

Gojlokan dari rekan-rekan setim disebut Roca juga turut mempengaruhi mentalitas bertanding seorang Abgan. Ibarat emas batangan yang terus ditempa dan dilebur hingga berbuah nilai jual tinggi.

"Secara permainan Abgan bisa memimpin gerakan-gerakan serangan Young Warrior tapi untuk sementara ini belum bisa di semua pertandingan, butuh momen tertentu. Nah pas di laga melawan KMJR Cilegon itu harinya tiba dimana tim lawan banyak diisi pemain berpostur tinggi namun agak lambat dalam ambil keputusan serta posisi. Peran khusus pun Abgan dapatkan," ujar Roca seraya tersenyum.





"Selain itu ada sokongan dari rekan-rekan setimnya agar Abgan dapat bola enak dan bebas. Kami sebagai tim bekerja ekstra lebih keras selama hampir tiga pekan membantu Abgan supaya bisa bermain dengan nyaman agar berani mengeluarkan kemampuannya. Ada latihan dengan proses kasus dalam menempa mental Abgan secara afektif sampai titik emosional hingga menuju ke ruang ekspresi dan improvisasi," pungkas Roca.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa