IJL.Com- Selalu ada senyum mengembang dari pelatih Remaja Masa Depan (RMD) U-9, Achmad Saleh kala melihat anak-anak kecil bermain bola dengan riangnya. Sosok pemain legendaris Timnas Indonesia dan Persija Jakarta, Patar Tambunan jadi inspirasinya.
Kesabaran. Itu kata yang pertama kali keluar dari mulut juru taktik RMD, Achmad Saleh saat ditanya alasan dirinya terjun di level sepak bola usia dini. Kurang lebih sudah 11 tahun lamanya ia mendalami profesi sebagai pelatih SSB.
"Sejak 2007 saya jadi pelatih SSB. Awalnya sebelum di RMD saya melatih Anak Tebet Raya (Antera)," ujar Achmad.
"Melatih mereka selalu membuat saya senang. Melatih kesabaran secara pribadi tapi juga ada tantangan, pada dasarnya saya juga suka dengan anak-anak kecil," ungkapnya.
"Selalu ada perasaan bangga saat melihat anak-anak sedang berlatih, dari cara tendang dan kontrol bola. Proses yang mereka jalani saya nikmati juga," tutur Achmad lagi.
Dari proses itu juga, pengalaman pahit sekaligus manis dirasakan oleh Achmad. Meski demikian, hal itu tidak membuat fans berat Persija Jakarta itu jengah.
Tidak lain, senyum anak-anak didik yang memang terus menguatkan Achmad. Baginya derai tangis air mata dan canda tawa bersama Rainov Deffan dan kawan-kawan adalah "doping" bagi dirinya.
"Saya melatih RMD sejak SSB ini berdiri. Kebetulan saya anak Tebet juga," ujar pelatih kelahiran Jakarta, 19 Juni 1975 itu.
"Pengalaman paling tidak terlupakan pasti banyak, ada duka juga suka. Kalau melihat anak-anak sedang bertanding lalu kalah, pasti ada diantara mereka yang nangis, ini selalu buat saya ikut sedih. Sebaliknya, kalau ada canda tawa kemenangan seperti ada motivasi baru membuat saya jadi ikut semangat," terang Achmad seraya tersenyum.
Bagi Achmad, sepak bola memang sudah jadi nafas hidupnya. Selayaknya anak Ibu Kota, ia ingin memberi sumbangsih besar untuk tim kebanggaannya, Persija Jakarta dengan cara sedikit berbeda. Ya, salah satunya dengan terjun di level grassroot.
"Saya sudah punya kartu tanda anggota Jakmania sejak 2001. Jauh sebelumnya memang sudah ngefans sama Persija," ungkapnya.
"Ada banyak mantan pemain Persija yang mendukung saya jadi pelatih SSB. Dua diantaranya seperti Patar Tambunan juga Kamaruddin Betay. Dari Bang Patar saat di masih bela Persija, banyak ilmu saya dapat," tegas Achmad.
Nama Patar Tambunan memang sudah jadi sosok legendaris di dunia sepak bola Indonesia terutama era 80-an. Tidak heran sampai detik ini, pria berdarah Medan itu masih banyak dielu-elukan banyak orang.
Sedikit bermimpi, Achmad ingin mencari generasi penerus Patar Tambunan untuk Persija. SSB Remaja Masa Depan bisa jadi salah satu jalannya.
"Saya selalu ingat bagaimana seorang Patar Tambunan bermain, sederhana sekali tapi efektif kalau sekarang mungkin agak mirip seperti Sandi Darma Sute," ujar Achmad.
"Sedikit banyak ada dua pemain di RMD yang bisa jadi penerus Bang Patar, ada Raffa Lubis dan Azriel. Semoga saja ya," tandasnya.